Pemkot Tambah Empat Puskesmas Pembantu Siap Implementasikan Layanan Kesehatan Primer

UMBULHARJO - Dalam rangka meningkatkan standarisasi pelayanan kesehatan di wilayah, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta akan mengimplementasikan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di seluruh Puskesmas di Kota Yogyakarta.

Dimana integrasi layanan primer menjadi suatu keharusan khususnya dalam penyediaan layanan kesehatan yang terkoordinasi dan melibatkan berbagai sektor terkait. 
Untuk itu, keberadaan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) di Kota Yogyakarta memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkannya. Sehingga harapannya pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta tertangani dengan cepat, tepat dan tuntas.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, pada saat diwawancarai seusai kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Posyandu ILP di Kota Yogyakarta, Rabu (7/2) di Fave Hotel Jalan Kusumanegara Yogyakarta.
“Program ILP ini sudah dilakukan Pemkot Yogyakarta di Puskesmas Pembantu. Namun dari Kementerian Kesehatan RI memiliki branding baru dengan program sesuai siklus makhluk hidup yakni mulai bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil, usia produktif hingga lansia, pemeriksaan berdasarkan itu,”jelas Emma.

Kepala Dinkes Kota Yogyakarta bersama Penjabat Wali Kota Yogyakarta saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Lintas Sektor Posyandu ILP di Kota Yogyakarta, Rabu (7/2) di Fave Hotel.

Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.
Emma mengungkapkan, hingga saat ini program ILP sudah dilakukan di beberapa puskesmas yakni di Puskesmas Pembantu Giwangan dan Puskesmas Pembantu Tompeyan. 
Kemudian untuk tahun 2024 akan ditambah lagi empat Puskesmas Pembantu yang akan melaksanakan program ILP tersebut.
“Untuk itu, peran seluruh OPD di Pemkot Yogyakarta sangatlah penting dalam mendukung pelaksanaan ILP di wilayah. Selain itu, kegiatan ini nantinya sebagai upaya untuk memberdayakan kader agar lebih preventif dan promotif dalam pelayanan kesehatan,”ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo sangat berharap, seluruh OPD ikut serta dalam membantu program Posyandu di wilayah. Sehingga apa yang dibutuhkan Posyandu beserta para kadernya seperti sarana prasarana, terpenuhi dengan baik. 
“Semoga dengan misi Pemkot Yogyakarta dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga Kota Yogyakarta dapat dirasakan, salah satunya melalui posyandu. Saya berharap, OPD memberikan perhatian agar dapat memakmurkan posyandu dan kadernya untuk lebih semangat melayani masyarakat,”ungkapnya.

Tak hanya itu, Singgih berharap, akan ada apresiasi khusus bagi kader di wilayah. Sehingga mereka yang memberikan pelayanan langsung di masyarakat yang mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran lebih semangat dalam melayani masyarakat.

Singgih Raharjo saat berdiskusi dengan salah satu kader di Kota Yogyakarta.

“Masih ada waktu perubahan anggaran hingga ditetapkan anggaran murni untuk Tahun 2025. Semoga bisa dimanfaatkan dan harapannya para kader yang ada di posyandu mendapatkan apresiasi untuk lebih semangat dalam melayani masyarakat,”ungkapnya.
Saat ditemui, salah satu Kader Posyandu Cengkeh 21 di Kelurahan Pringgokusuman Kemantren Gedongtengen, Weni Sumarsih berharap, program ILP ini dapat menghadirkan regenerasi kader dan meningkatkan layanan posyandu lebih baik ke depannya.
“Setidaknya ada lima kader di setiap posyandu yang ada di Kota Yogyakarta. Selain regenerasi kader, dalam pelaksanaan kegiatan posyandu menjadi lancar. Harapannya juga akan ada pembinaan dan peningkatan kapasitas bagi kader di wilayah untuk memperlancar kegiatan di posyandu,”ujarnya. (Hes)