Inovasi Harus Beri Kemudahan dan Manfaat Berkelanjutan
Jetis – Setelah menerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 kategori Kota Sangat Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kualitas inovasi daerah dengan melakukan Bimtek Evaluasi Inovasi Daerah pada Rabu (7/2) di Grand Zuri.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pada dasarnya penghargaan bukan tujuan utama Pemkot Yogyakarta dalam melakukan berbagai inovasi. Tapi tujuanya adalah bagaimana melakukan inovasi untuk tata kelola pemerintahan yang adapatif, dinamis dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Pemkot Yogyakarta punya komitmen bersama untuk terus meningkatkan inovasi, utamanya untuk memberikan pelayanan publik yang semakin cepat, efektif dan efisien. Begitu juga inovasi berkaitan dengan keperluan di internal yang bisa mendukung kinerja dalam melayani masyarakat,” katanya.
Menurutnya dalam pelayanan publik pemerintah harus memiliki tiga kunci utama, yaitu adaptasi, inovasi dan kolaborasi. Di mana dalam penyelenggaraan pelayanan publik, masyarakat bisa dengan lebih cepat, mudah dan murah saat mengaksesnya.
“Inovasi yang diciptakan berangkat dari menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, seiring perkembangan zaman dan teknologi yang sangat dinamis, prinsipnya inovasi tersebut harus memberikan kemudahan dan manfaat untuk masyarakat dan bisa berkelanjutan untuk terus dikembangkan,” terangnya.
Pihaknya juga menyampaikan di tahun sebelumnya, baru sekitar hampir 50 persen perangkat daerah dan unit kerja termasuk wilayah, yang menciptakan inovasi. Harapannya di tahun 2024 semuanya bisa membuat karya inovasi terbaik yang berkelanjutan, juga memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat.
Kepala Bidang Riset Inovasi Daerah dan Pengendalian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Danang Yulisaksono menjelaskan dalam keikutsertaan IGA 2020, Pemkot Yogyakarta berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Terinovatif. Namun pada tahun 2021 dan 2022 pencapaian Kota Yogyakarta turun menjadi Kota Inovatif.
“Di tahun 2023 bisa naik satu tingkat sebagai Kota Sangat Inovatif. Dari hasil penilaian terhadap Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2023 terlihat memang masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Termasuk terkait teknis pelaporannya, untuk itu melalui Bimtek ini harapannya Pemkot Bersama semua perangkat daerah dan unit kerja bisa semakin baik lagi,” ujarnya.
Sementara itu salah satu peserta Bimtek dari RS Pratama Any Rochana mengungkapkan, harapannya semakin banyak inovator dari setap perangkat daerah dan unit kerja di lingkup Pemkot Yogyakarta.
"Ke depannya tentu harapan kita bersama, inovasi yang diciptakan bisa semakin baik dalam memberikan manfaat kepada masyarakat, terus berkembang dan berkelanjutan," ungkapnya. (Jul)