BEDHOL SONGSONG AKHIRI RANGKAIAN SEKATEN TAHUN JUMAKIR 1946
Rangkaian acara Sekaten tahun Jimakir 1946/2012-2013 diakhiri dengan upacara Bedhol Songsong yang dilaksanakan di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta. Bedhol Songsong ini dimeriahkan dengan pergelaran wayang kulit oleh Ki dalang Mas Cermo Suwondo dari Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kridomardowo dengan membawakan lakon Wahyu Setya Wacana.
Sebelum pergelaran wayang, secara resmi rangkaian Sekaten tahun Jimakir ditutup oleh Sekda Kota Yogyakarta Rr. Titik Sulastri dengan memukul ‘bende’ (gong kecil) yang disaksikan oleh ketua panitia Pasar Malam Sekaten (PMPS) Aman Yuriadijaya dan kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT. Jatiningrat dan tamu hadirin, Kamis malam (25/01/2013) di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Titik Sulastri juga secara simbolis menyerahkan tokoh wayang Arjuno kepada Ki Dalang Cermo Suwondo.
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Kota Yogyakarta Dra. Rr. Titik Sulastri mengatakan PMPS telah berlangsung dari tanggal 21 Desember 2012 hingga tanggal 24 Januari 2013. Walikota menambahkan patut disyukuri karena antusiasme warga masyarakat untuk menonton PMPS masih tinggi. Hal ini, menurut Walikota, menunjukkan bahwa Sekaten sebagai peristiwa budaya dan religi telah menjadi bagian dari masyarakat yang kemudian menjadi identitas Yogyakarta. Kita masih merasakan besarnya minat masyarakat mengikuti setiap prosesi upacara Sekaten termasuk minat masyarakat memperebutkan uborampe Gunungan sebagai ritual Sekaten. Sekaten dan PMPS telah menjadi perayaan yang mampu mengemban pelestarian budaya bangsa dan religi sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dikatakan, secara umum pelaksanaan PMPS tahun ini berlangsung lancar.
Selain, pementasan Wayang Kulit, penutupan PMPS tahun Jimakir tahun ini diisi dengan pengumuman hasil lomba yang diadakan di panggung utama kesenian PMPS. Menurut Drs. Wasesa salah seorang ketua panitia mengatakan perlombaan yang diadakan di panggung PMPS meliputi Parade Potensi Seni Wilayah, Parade Band Religi, Parade Busana Muslim, dan Parade Kethoprak.
Parade potensi seni wilayah sebagai penyaji terbaik kecamatan Gedongtengen, menyusul Pakualaman, Mergangsan, Gondokusuman, Matrijeron dan Umbulharjo. Parade kehoprak yang diikuti 10 kelompok group kethoprak dan sebagai penyaji terbaik pertama group Sapta Manggala, menyusul group Arma Budaya dan Irama Budaya. (@mix)