WARGA GEDONGTENGEN  BERPERANG MELAWAN NYAMUK DBD

Warga masyarakat  kecamatan Gedongtengen   kota Yogyakarta  bersepakat  mewujudkan wilayahnya bebas jentik nyamuk untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue   (DBD). Kesepakatan yang  dituangkan dalam sebuah deklarasi bersama ini  dibacakan oleh perwakilan dari seluruh komponen masyarakat Gedongtengen, Jumat (08/02) di halaman kantor camat Gedongtengen Yogyakarta.

Ada 7 butir kesepakatan bersama yang harus dipenuhi  oleh warga Gedongtengen yakni  melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui  gerakan 3 M plus Ikanisasi dengan  menguras bak mandi/WC,  menutup tandon air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menimbulkan genangan air dan memelihara ikan di bak mandi atau kolam.

Masing-masing anggota keluarga diharapkan  menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di rumah sendiri serta bertanggung jawab memeriksa jentik  dan membersihkan  tempat berkembang biak nyamuk  secara rutin dan berkesinambungan di rumah dan lingkungannya sendiri. Menggerakkan kembali  kerja bakti , sapa sehat Jumat bersih dan Minggu bersih dimulai dari kecamatan, kelurahan dan RW dengan semangat SEGORO AMARTO dengan semboyan BATIK PEDE (Bebas Jentik dan Penyakit Demam Berdarah Dengue).

Warga Gedongtengen juga bersepakat akan terus menginformasikan gerakan PSN dan bahaya DBD di setiap pertemuan warga melalui berbagai media seperti leaflet, poster, spanduk, dan media keagamaan seperti Takmir Masjid dan  tempat ibadah lainnya. Menyosialisasikan Kranisasi untuk  rumah hunian, sekolah, tempat usaha, tempat umum serta menyebarluaskan informasi akan dampak buruk dari fogging atau pengasapan. Warga juga bersepakat melaksnakan kegiatan kebersihan  di lingkungan sendiri dan rumah atau pun tanah kosong serta

 Kepala Bidang Promosi Pengembangan Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Citraningsih Yuniarti, M. Kes.  mengatakan  kasus demam berdarah di kota Yogyakarta  hingga Januari 2013 terjadi 112 kasus tersebar di 14 kecamatan di kota Yogyakarta. Dari jumlah ini jumlah penderita paling banyak berada di kecamatan Umbulharjo dengan 31 kasus, menyusul kecamatan Wirobrajan  20 kasus, Kotagede (13 ), Gedongtengen (10), Mergangsan (9), Gondokusuman (6), Tegalrejo (5), Mantrijeron (4), Jetis (3), Danurejan (3), Kraton (3), Ngampilan (3), Gondomanan dan Pakualaman masing-masing 1 kasus. Menurut Citra data ini merupakan data bulan Januari 2013 yang didapat dari laporan rumah sakit yang merawat pasien penderita DBD. Citra menambahkan  untuk data bulan Februari 2013 sampai dengan saat ini (08/02/2013)  pihaknya belum menerima  laporan dari rumah sakit yang merawat pasien DBD.

Citra menjelaskan akibat perubahan musim kecenderungan terjadinya kasus DBD mengalami grafik yang naik turun. “Di bulan Januari hingga April biasanya grafik penderita DBD cenderung tinggi sebagai akibat dari perubahan musim (penghujan). Grafik ini akan turun  dan cenderung landai pada bulan Mei sampai September. Dan akan naik lagi pada bulan Oktober, November dan Desember. Jadi masyarakat perlu waspada,” ujar Citra saat ditemui di Kantornya. 

Citra menambahkan tingginya kasus DBD hampir dialami semua wilayah di DIY. Bahkan di wilayah lain ada korban yang meninggal dunia. “Khususnya kota Yogyakarta,  meskipun ada kasus DBD yang cukup tinggi, namun patut disyukuri, tidak ada korban meninggal dunia . Untuk itu saya  menghimbau kepada seluruh warga masyarakat agar segera memeriksakan anggota keluarganya apabila menderita sakit  panas ke Rumah Sakit, Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan terdekat. Jangan ditunda, agar bisa dipastikan apakah panasnya akibat DBD atau penyakit lainya,” harap Citra.

Citra juga menghimbau agar masyarakat selalu peduli akan kebersihan lingkungannya dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Saya juga berharap masyarakat biasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan selang sepuluh menit untuk lingkungan sekolah dan kantor (Selang Semutlis) harus terus digalakkan, termasuk gerakan 3 M. Agar lingkungan tetap bersih dan sehat terutama bebas dari jentik nyamuk,” ujar Citra.

Sementara itu, deklarasi kesepakatan bersama  untuk mencegah penyakit DBD dilanjutkan dengan peninjauan rumah warga di wilayah Rukun Warga 13 Kelurahan Sosmenduran oleh Wakil Ketua TPP PKK Kota Yogyakarta  Suryani Imam Priyono, Camat Gedongtengen Drs. Antariksa Agus Purnama, Kepala Puskesmas Gedongtengen , Muspika Kecamatan Gedongtengen, Kader Jumantik, Mahasiswa dan Pelajar, Tokoh masyarakat dan warga masyarakat.

Rombongan juga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitarnya dengan melakukan gerakan 3M. Ibu Wakil Ketua PKK Kota Yogyakarta juga berkesempatan menebar ikan di beberapa bak mandi rumah warga. (@mix)