2 SISWA TERJARING OPERASI PEMBINAAN PELAJAR

Operasi pembinaan pelajar kembali dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan instansi terkait, diantaranya Dinas Pendidikan dan Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, serta Kepolisian. Kegiatan yang mensasar para pelajar Sekolah yang berada ditempat umum, khususnya warnet yang masih berseragam sekolah pada waktu jam Belajar mengajar ini, berlangsung (Selasa, 12/02).
Kegiatan penertiban pelajar kali menyasar wilayah Kecamatan Umbulharjo, dari jalan DI Panjaitan, Kampung IT, dan Kecamatan Jetis menyasar Jalan Am Sangaji, lapangan Jetis, serta wilayah Blimbingsari. Operasi kali ini mendapatkan dua pelajar yang kedapatan di tempat umum, satu pelajar Sekolah Dasar di wilayah jetis tepatnya di Jalan AM Sangaji  serta Pelajar dari sebuah SMA Swasta terkenal di Kota Yogyakarta, sedang nongkrong di wilayah kampung IT. Selain Satu Pelajar Sekolah Dasar kedapatan di Game Zone, diamankan pula dua anak jalanan, yang langsung dikirim ke Panti asuhan.
Kepada para petugas kebanyakan para pelajar yang tertangkap operasi ini memberikan alasan sudah pulang sekolah, atau sedang istirahat, namun para petugas tidak percaya begitu saja, namun langsung menghubungi sekolah yang bersangkutan. Fita seorang pengguna jasa internet dari Godean, tampak kaget dengan kegiatan yang dilakuakan Pemerintah Kota Yogyakarta, namun Fita mendukung langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kota Yogyakarta. ” Saya rasa apa yang dilakukan pemerintah Kota Yogyakarta sangat tepat, selain untuk memberikan efek jera kepada para pelajar, juga dapat mempertahankan citra sebagai Kota pelajar. Sealin itu mestinya dari pihak warnet juga mendukung Program Pemerintah ini dengan mengadakan jam tidak diperbolehkan masuk internet pada jam sekolah, namun apabila para pelajar untuk mencari bahan pelajaran di warnet pada jam pelajaran, harus dapat menunjukkan ijin dari sekolah tersebut”, papar Fita.
Ditemui di Kantornya Ka Bid. Pol PP dan Bimas, Nur Widhi Hartana mengatakan, operasi pembinaan pelajar yang digelar sekarang ini tidak seperti biasanya, untuk tahun ini pihaknya telah melaksanakan himbauan kepada sekolah diwilayah Kota Yogyakarta, agar tetap memantau para siswanya untuk tidak berkeliaran pada waktu jam sekolah. “ Kalau operasi pelajar pada taun sebelumnya  paling tidak ada sepuluh siswa yang tertangkap, kali ini hanya beberapa saja. Dengan demikian hasil yang menurun ini berarti menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini mungkin surat edaran yang kami layangkan telah dibacakan pada saat upacara, dan ditempel di papan Pengumuman. Namun demikian kita tetap akan siap laksanakan terus kegiatan seperti ini, apabila banyak masukan dari masyarakat yang menyebutkan masih banyaknya pelajar yang berkeliaran ditempat umum ”, tandasnya. (and)