Pemkot Yogya Tambah 8 Satuan Pendidikan Aman Bencana   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana di lingkungan sekolah. Untuk itu Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dibentuk secara bertahap setiap tahun. Pada tahun 2024 ini Pemkot Yogyakarta membentuk SPAB yang menyasar 8 sekolah SD dan SMP negeri di Kota Yogyakarta.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Aki Lukman Nor Hakim menyebut pada tahun ini pembentukan SPAB tetap 8. Jumlah itu sama dengan pembentukan SPAB mulai tahun 2022 dan 2023, setiap tahun 8 sekolah.

“SPAB setahun empat SD dan empat SMP. Kami (sekolah) negeri dulu (pembentukan SPAB),” kata Aki ditemui di Balai Kota Yogyakarta belum lama ini.

BPBD Kota Yogyakarta sudah mengirimkan surat terkait perihal permohonan usulan sekolah sasaran program SPAB tahun 2024 kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta. Termasuk mengundang SD dan SMP terkait untuk sosialisasi awal terkait pembentukan SPAB.

Foto dokumentasi kegiatan BPBD Kota Yogyakarta saat pendampingan berupa pemberian materi terkait SPAB ke sekolah.

Sejak dibentuk mulai tahun 2022 sampai kini sudah ada 16 SPAB di tingkat SD dan SMP di Kota Yogyakarta. Sekolah yang sudah dibentuk menjadi SPAB antara lain SDN Suryodiningratan, SDN Tukangan, SDN Ngabean, SMPN 16 Yogyakarta, SMPN 8 Yogyakarta dan SMPN 9 Yogyakarta.

“Kami masih selesaikan Kampung Tangguh Bencana. Sementara sekolah yang belum SPAB kami akan beri jalur evakuasi dulu,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Tim Kerja Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta Darmanto, menegaskan tujuan pembentukan SPAB untuk membangun  kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta budaya siaga, aman dan pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah. Termasuk membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan pemanfaatan sumber daya ada untuk memberikan perlindungan dari ancaman dan dampak bencana

“Kewenangan BPBD memberikan pelatihan baik secara teori sampai  simulasi (bencana) di lapangan. Pendampingan SPAB akan dimulai Juli,” papar Darmanto saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/204).

Dokumentasi foto BPBD Kota Yogyakarta saat simulasi bencana gempa bumi di sekolah yang menjadi sasaran program SPAB.

Dia menjelaskan komponen dalam pembentukan SPAB antara lain terkait manajemen dasar dalam menghadapi bencana, mitigasi bencana dan jalur evakuasi. Dalam forum sosialisasi awal yang mengundang sekolah, BPBD Kota Yogyakarta menyampaikan terkait teknis dan pelaksanaan SPAB serta menggali informasi awal dari sekolah terkait potensi kerawanan serta potensi mitigasi.

“Sebelum SPAB dimulai, BPBD akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk memetakan kondisi situasi sekolah,” tambahnya.

Secara terpisah Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Kota Yogyakarta Hasyim menyampaikan ada 8 sekolah yang diusulkan dalam program sasaran SPAB tahun 2024. Delapan sekolah calon SPAB itu yakni  SMP N 1 Yogyakarta,  SMPN 5 Yogyakarta, SMPN 7 Yogyakarta, SMPN 15 Yogyakarta, SDN Bhayangkara, SDN Bangunrejo 2, SDN Kotagede 1 dan SDN Kintelan 2. Sekolah-sekolah itu dipilih sebagai calon SPAB salah satunya karena pertimbangan kesiapan dari sekolah.

“Di samping kesiapan sekolah, kondisi sekolah itu cukup luas dan siswanya relatif banyak. Misalnya di SMP 15 kelasnya sampai J dan bangunan berlantai dua. Jadi harus dikondisikan supaya warga sekolah memiliki kesiapan bila sewaktu-waktu terjadi bencana sehingga tidak ada korban. Ke depan secara bergiliran semua sekolah menjadi SPAB,” pungkas Hasyim.(Tri)

Dokumentasi kegiatan BPBD Kota Yogyakarta saat pendampingan SPAB berupa simulai bencana di SMPN 16 Yogyakarta.