GUBUG ONDROWINO WARUNGNYA LPMK GEDONGKIWO

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gedongkiwo kini memiliki warung yang diberi nama Gubug Ondrowino. Warung yang terletak di jalan Prapanca wilayah Rukun Warga 12  kelurahan Gedongkiwo ini secara resmi diluncurkan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Sabtu (16/02/2013) malam dihadiri Camat Mantrijeron Ari Sundaryanto, Lurah Gedongkiwo  Kus Suroso, ketua dan pengurus LPMK .

Ketua LMPK Kelurahan Gedongkiwo Suseno Brojo Kuncoro menuturkan  Warung LPMK  ini didirikan dengan sebuah misi untuk memberdayakan masyarakat di wilayah kelurahan Gedongkiwo. “Jadi misi kita (LPMK) untuk memberdayakan warga masyarakat kelurahan Gedongkiwo dan sekitarnya. Jadi  dengan adanya warung LPMK dan Agro ini, masyarakat yang belum berdaya di wilayah kami, diharapkan bisa diberdayakan. Sebenarnya hanya itu saja tujuan utama dan misi kami,” jalas Suseno.

Suseno menambahkan Warung LPMK bisa juga menjadi sebuah alternatif bagi warga masyarakat  untuk berwisata sambil berkuliner pada setiap malam Minggu.  Karena untuk sementara warung LPMK ini hanya dibuka pada malam Minggu saja dari pukul 19.00 hingga 24.00 wib.

Suseno menceritakan sebelum menjadi lahan Warung LPMK  dan lahan bernilai ekonomis seperti sekarang ini, daerah ini merupakan lahan tidur milik dua keluarga warga Gedongkiwo yang berdomisili di Jakarta. Sebagian lahan bisa disewa dan yang lainnya diberi ijin untuk dimanfaatkan oleh warga dengan tidak terbatas waktunya. “Dulu lahan ini jarang sekali didatangi orang. Keadaan lahan seperti hutan dan penuh dengan  sampah berserakan. Kami selaku LPMK berembug bersama lembaga lain seperti PKK, BKM dan Tokoh masyarakat. Semua sepakat untuk memanfaatkan lahan tidur ini dengan cara memperbaiki dan membenahi lahan ini. Pada bulan Juli 2012 mulai digarap. Maka jadilah seperti ini,” tambah Suseno.

Biaya untuk menjadikan lahan bernilai ekonomis ini, menurut Suseno, berasal dari bantuan PMK atau bloggrant. Dengan dana dan lahan yang telah tersedia seluas  1000 meter persegi  LPMK dan warga masyakarat mengembangkan budi daya Jamur Tiram, Anggrek, Air Isi Ulang (RO), ternak ayam Mutiara, ayam Kalkun, dan burung. “Sekarang ini sudah ada tiga rumah untuk budi daya jamur tiram. Tahap pertama menghasilkan sekitar 1,1 ton jamur dan dijual dengan harga Rp. 9 ribu perkilogram,” jelas Suseno. Hasil dari penjualan ini menurutnya untuk pengembangan dan peremajaan tanaman jamur karena setiap tiga bulan sekali jamur ini diafkir dan dingganti dengan bibit yang baru. Media tanam jamur dan jamur yang sudah tidak menghasilkan lagi  akan diolah kembali menjadi pupuk.

Diatas tanah ini juga didirikan  bangunan yang digunakan sebagai ruang pertemuan warga dan beberapa gubug (warung) yang menjual aneka masakan seperti Nasi Uduk, Bakmi Jawa, Angkringan, Aneka masakan jamur dan minuman khas. Selain itu, ada instalasi pengolahan air isi ulang (RO) yang dijual dengan harga Rp. 3 ribu per galon. Juga terdapat sebuah bangunan yang  digunakan sebagai tempat display potensi wilayah kelurahan Gedongkiwo. Setiap malam Minggu pengunjung juga akan dihibur dengan musik organ tunggal. Semuanya dikelola oleh para pemangku wilayah Rukun Warga 12 dan warga kelurahan Gedongkiwo di bawah bimbingan dan pengawasan LPMK Kelurahan Gedongkiwo.

Suseno berharap warga masyarakat dapat memanfaatkan lahan ini untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk menopang perekonomian mereka. Dengan meningkatnya perekonomian warga, Suseno berharap tingkat kesejahteraan wargapun akan meningkat.  

Sementara itu, Walikota  Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya pada acara peluncuran (launching) Warung LPMK  mengatakan dirinya menyambut baik kegiatan ini. Haryadi mengatakan bahwa baru pertama kali ini dirinya menyaksikan dan membuka sebuah usaha yang dirintis oleh LPMK  sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. “ Jadi, sangat saya dukung apa yang dirintis oleh LPMK kelurahan Gedongkiwo ini semoga hal ini diikuti oleh LPMK lain sewilayah Kota Yogyakarta, “ ujar Haryadi. Haryadi berencana akan menceritakan kegiatan ini kepada pengurus LPMK lain sekota Yogyakarta apabila ada kesempatan bertatap muka dengan mereka.

Walikota menambahkan banyak lahan kosong di kota Yogyakarta yang bisa dijadikan tempat  yang bermafaat untuk pemberdayaan masyarakat seperti di kelurahan Gedongkiwo. Untuk itu dirinya mendorong para Camat dan Lurah  dan LPMK sekota Yoyakarta untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan positif demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “ Saya melihat kreativitas ini patut kita hargai  khususnya para camat untuk nantinya mendorong LPMK – LPMK lain untuk melakukan sebuah kegiatan yang sangat positif yakni  mengembangkan  sebuah organisasi pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya. Walikota berharap agar semua pihak memberikan dukungan kepada kegiatan semacam ini agar menjadi  ikon di wilayah kota Yogyakarta sebagai awal dari komitmen masyarakat untuk mengembangkan daerahnya menjadi Kampung Wisata.

Lurah Gedongkiwo Kus Suroso menyatakan kehadiran warung LPMK ini juga akan menjadi salah satu pendukung terbentuknya Kampung Wisata di wilayah kelurahan Gedongkiwo. Dikatakan biasanya selama ini LPMK melakukan kegiatan perencanaan pembangunan sedangkan  pelaksanaan pembangunan itu sendiri dilakukan di wilayah RT. Baru kali ini LPMK menjadi pelaku untuk memutarkan perekonomian melalui LPMK ini.

Kus Suroso menambahkan meskipun kegiatan perekonomian berupa warung ini dikelola oleh LPMK, namun hasilnya akan digunakan untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di kelurahan Gedongkiwo. Suroso bangga dengan rekan kerjanya karena mereka bukan saja bertindak sebagai perencana tetapi juga sebagai pelaku yang memberi contoh kepada warga masyarakat. Maka dari itu dirinya sangat mendukung dan menyambut baik.(@mix)