Calon Jamaah Haji Ikuti Manasik Kolosal, Persiapkan Diri dan Kesehatan
UMBULHARJO - Sebanyak 1.500 peserta calon jamaah haji se-DIY mengikuti praktek manasik jamaah Haji Kolosal Tahun 2024 M/1445 H Minggu (24/2) di Lapangan Balaikota Yogyakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh (KBIHU) ‘Aisyiyah DIY bekerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama DIY.
Pada kesempatan tersebut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo turut hadir untuk memberikan semangat dan doa kepada para calon jamaah haji yang akan diberangkatkan berbarengan dengan calon jamaah haji se Indonesia pada tanggal 11 Mei 2024.
“Terimakasih karena Kota Yogyakarta menjadi tuan rumah di tahun ini. Kami sangat senang bisa menyambut ribuan calon jamaah haji se DIY. Saya berpesan, untuk para jamaah haji niatkan sebagai ibadah dan selalu ikhlas atas apa yang dilalui disana. Semoga diberi kesehatan, kelancaran, kemudahan dalam menjalankan rangkaian proses menjadi haji,”jelas Singgih saat sambutan.
Tak hanya itu, Singgih juga berpesan untuk calon jemaah haji selalu mempersiapkan diri dan kesehatannya. Sehingga, saat menjalankan rangkaian haji berjalan dengan lancar dan pulang kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.
“Persiapan itu penting, tapi jika persiapan terlalu diforsir juga tidak bagus. Semoga berangkat sehat pulang juga kembali dengan sehat dan menjadi haji yang mabrur,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Kanwil Kemenag DIY Agus Nur Budianto menjelaskan, ada sebanyak 3.290 kuota calon jamaah haji di tahun 2024.
Ia berharap, para jamaah haji segera menyelesaikan berkas yang harus segera dilengkapi seperti pembuatan visa, pelunasan administrasi dan pemeriksaan kesehatan.
“Kami berharap, calon jamaah haji ini yang belum memiliki paspor segera membuat di Kantor Imigrasi dan melakukan perekaman bio visa di Kemenag Kabupaten/Kota. Sehingga harapannya bisa berangkat bersama regu dan rombongannya dalam satu kelompok terbang,”ungkapnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa calon jamaah haji tahun ini sudah melalui pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Sehingga diharapkan tidak ada jamaah yang jatuh sakit saat melaksanakan ibadah haji.
“Tahun ini beda dari tahun sebelumnya. Dimana para calon jamaah haji ini diwajibkan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya secara menyeluruh sebelum melakukan pelunasan administrasi. Ini sebagai antisipasi tidak adanya korban jiwa seperti tahun sebelumnya sebanyak 800 jamaah Indonesia sampai meninggal dunia akibat tidak memeriksakan kesehatan secara menyeluruh,”jelasnya.
Saat ditemui, salah satu peserta calon jamaah haji KBIHU ‘Aisyiyah Sleman Siswanto mengungkapkan, sebelumnya juga sudah melalui proses praktek manasik haji di Boyolali.
Menurutnya, pelatihan manasik sangat penting dilakukan. Mengingat kondisi cuaca di Indonesia tidak sama dengan di Tanah Suci Mekkah.
Sehingga butuh ekstra pelatihan agar terbiasa dan istiqomah dalam mengikuti proses menjadi haji yang mabrur.
“Saya bersama istri berharap, semoga calon jamaah haji dari DIY ini sehat selalu. Disamping bekal doa yang telah diberikan oleh KBIHU ‘Aisyiyah Sleman, bekal badan yang sehat fisik juga sangat diperlukan. Semoga kembali menjadi haji yang mabrur,”ujarnya. (Hes)