PEMKOT PERINGATI HUT PBK POLPP DAN LINMAS

Sebagai upaya percepatan pembentukan kampung tangguh bencana, Kantor Penanggulangan Kebakaran Bencana dan Perlindungan Masyarakat (PKB Linmas) Kota Yogyakarta kembali selenggarakan Simulasi Penanganan Bencana. Kegiatan dilangsungkan di RW 10 dan RW 13 Gambiran Pandeyan Umbulharjo pada Minggu pagi (24/3) dengan melibatkan masyarakat setempat, para relawan, TNI, Polri serta unsur Pemda DIY, Kecamatan Umbulharjo hingga Pemkot Yogyakarta. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti meninjau jalannya simulasi penanganan bencana ini.

Ungkap Kepala PKB LInmas, Sudarsono, meskipun musim telah mulai beralih menjadi kemarau, masih ada potensi hujan deras saat pergantian musim yang bisa mengakibatkan banjir. Lokasi kampung Pandeyan yang terletak disamping Sungai Gajah Wong tahun yang lalu memang pernah dilanda banjir meskipun bersekala kecil. "Kita tetap tidak boleh lengah sedikitpun. Simulasi penanganan bencana banjir, kebakaran, tanah longsor dan pohon tumbang hingga kecepatan pemasangan tenda darurat ini sebagai sarana untuk menyusun kontijensi. Dari simulasi ini akan didapatkan data historis untuk menyusun kontijensi menuju kampung tangguh bencana. Kemudian kampung yang telah memiliki kemandirian dalam penanggulangan bencana akan difasilitasi untuk merumuskan perencanaan kontijensi", ungkap Sudarsono. Hingga saat ini, telah terbentuk sekitar 11 kampung tangguh bencana di Kota Yogyakarta.

Ungkap Haryadi Suyuti saat peninjauan kegiatan ini, pelibatan masyarakat diharapkan bisa mengubah mindset atau cara berfikir masyarakat dalam kemandirian dalam menghadapi bencana. "Kebanyakan masyarakat tidak siap menghadapi bencana dan masih bergantung pada bantuan dari pihak lain ketika bencana terjadi. Karena tidak bisa menyikapi bencana secara reflek maka berakibat kerugian yang besar. Jika masyarakat sudah bisa mandiri menangani bencana saat bantuan belum sempat datang, maka kerugian materi hingga korban jiwa bisa diminimalisir". (byu)