Menuju Yogyakarta Kota Kreatif Utamakan Kolaborasi Unsur 5K
Mantrijeron - Kolaborasi unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus menjadi satu fokus utama untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif dengan segala sumber daya yang telah dimiliki.
Hal itu dikatakan Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, dalam FGD Menuju Yogyakarta Kota Kreatif pada Selasa (5/3) di Burza Hotel. Menurutnya FGD tersebut merupakan forum yang sangat lengkap dengan harapan dapat menghasilkan ide-ide utnuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.
"Bahannya sudah lengkap karena sumber daya manusia yang dimiliki mulai dari komunitas, akademisi, pelaku usaha juga masyarakat dengan budaya dan produk kreatifnya sudah ada di Kota Yogya. Ini merupakan suatu ekosistem yang sangat kuat dan bagus, untuk mendukung terwujudnya Yogyakarta sebagai Kota Kreatif," katanya.
Menurutnya dari semua komponen dan sumber daya yang sudah ada di Kota Yogya, dapat mengoptimalkan pertumbuhan 17 sub sektor ekonomi kreatif dengan mengintegrasikan setiap unsurnya untuk dilibatkan dalam peta jalan branding Yogyakarta sebagai Kota Kreatif dalam setiap aktivitasnya.
"Ini merupakan ekosistem yang kuat dan bagus tinggal ini bagaimana menyusun semua komponen itu menjadi satu kekuatan yang nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Yogya, karena kalau kita melihat komunitas itu sudah bergerak terlebih dahulu melalui even kreatif, musik, kuliner dan subsektor ekonomi kreatif lainnya. Sehingga inilah yang kemudian dalam branding YK kami susun road map untuk memberikan gambaran bagaimana segala aktivitas eknomi kreatif di dalamnya," jelasnya.
Pihaknya juga yakin kalau dalam proses untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif, akan berdampak baik terhadap seluruh ekosistem masyarakat. Mulai dari produk UMKM, produk budaya, pariwisata, bisnis dan produk lainnya semua akan bergerak dan masyarakat juga mendapatkan dampak dari kegiatan dari kota kreatif itu sendiri.
Sejalan dengan itu Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Setda Kota Yogyakarta, Raden Roro Andarini menyampaikan kegiatan FGD tersebut menjadi tindak lanjut dari hasil rapat dan koordinasi dengan berbagai perangkat daerah juga juga sosialisasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tata Kelola Kota Kreatif.
"Pemkot Yogyakarta bersepakat untuk melakukan uji petik ulang pada program PMK3I atau Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, yang dalam hal ini melalui FGD akan dihimpun aspirasi dan mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta," terangnya.
Sementara itu salah satu perwakilan dari pelaku ekonomi kreatif dari Asosiasi Digital Kreatif, Ibnu mengungkapkan di Kota Yogya memiliki banyak sumber daya di bidang digital kreatif yang bisa dilibatkan untuk mendukung mewujudkan Kota Kreatif.
"Dari asosiasi kami memiliki sumber daya di bidang digital yang sangat kaya dan beragam, baik itu dari sisi teknologi, seni grafis dan animasi, pemasaran, bahkan berkaitan dengan big data. Untuk itu harapannya setelah ini bisa dibuat forum komunikasi Kota Kreatif agar ke depannya bisa berkelanjutan dan lebih banyak melibatkan pelaku ekonomi kreatif," ungkapnya. (Jul)