WALIKOTA PANTAU UAN DI SMAN 8 DAN SMKN5 JOGJA _ Pelaksanaan Unas Di Kota Yogyakarta Hingga Hari Ke-3 Lancar dan Aman
Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional ( UAN ) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di wilayah hukum Kota Yogyakarta, sampai dengan hari ketiga ( Rabu, 17 April 2013) berjalan aman dan lancar. Isu beredarnya soal dan kunci jawaban juga tidak ditemukan. Demikian ungkap Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di sela acara pemantauan pelaksanaan UAN di SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMK Negeri 5 Yogyakarta, Rabu, (17/04) pagi.
Walikota mengatakan proses pelaksanaan ujian yang dimulai dengan pengiriman soal, pendistribusian dan pelaksanaan aman dan lancar. “ Dari proses pengiriman soal, pendistribusian soal hingga pelaksanaan, hinggai hari ketiga ini, semuannya berjalan lancar dan aman. Isu yang mengatakan adanya soal dan kunci jawaban yang beredarpun tidak ada,” ujar Walikota.
Walikota berharap para siswa untuk tetap percaya diri, dan tetap tenang mengerjakan soal ujian dengan baik serta menjunjung tinggi kejujuran. Para orangtua juga diharapkan untuk tetap tenang dan tidak cemas dengan proses pelaksanaan UAN di Kota Yogyakarta. Walikota berharap dengan terciptanya kemanan dan kelancaran dalam pelaksanaan ini hasil ujiannya juga akan naik. “ Artinya, bahwa anak-anak didik kita dapat meneruskan ke tingkat selanjutnya atau memilih jalur yang lain seperti bekerja dan lain sebagainya,” tambahnya.
Sementera itu pelaksanaan ujian nasional yang berkaitan dengan pendidikan inklusi, Walikota mengatakan bahwa sebagai tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah mendapat penghargaan di bidang inklusi , pelaksanaan pendidikan inklusi tidak mendapat perlakukan istimewa. Karena, menurut Walikota , sebagai bentuk apresiasi Pemkot kepada peserta didik yang masuk dalam kategori inklusi . “ Adik-adik kita yang inklusi diperlakukan sama dengan rekan-rekannya yang non inklusi. Karena hakekatnya, pendidikan itu untuk semua atau adalah Education for all ,” tambah Walikota.
Selain pendidikan inklusi, peserta yang mengikuti program Paket C juga menempuh UAS. Menurut walikota peserta program Paket C juga mendapat perlakukan yang sama dan tidak dibedakan. Peserta paket C juga mengikuti UAN namun jam pelaksanaan berbeda denga lainnya. Walikota berpesan kepada masyarakat bahwa pendidikan kategori Paket C memiliki nilai setara dengan pendidikan regular atau pendidikan formal yang ada. “ini pesan saya kepada masyarakat bahwa pendidikan kategori Paket C juga setara dengan pendidikan regular yang ada atau pendidikan formal yang ada. Mudah-mudahan masyarakat kita menerima hasil dari pendidikian paket C yang ada di kota Yogyakarta,”. Pesan Walikota.
Ditanya soal target Walikota mengatakan bahwa penyelenggaraan ujian akhir nasional, hasil itu merupakan sebuah proses. Dikatakan, kalau pelaksanaannya baik maka pendidikan kita akan baik. Sebagai kota yang berpredikat kota pendidikan dirinya berharap secara kuatitatif tingkat kelulusannya seratus persen. Namun dengan suatu syarat bahwa harus didapatkan dengan cara yang jujur sesuai dengan norma-norma yang berlaku. “ Insya’allah, kalau ukuran kuantitatif, kalau bicara kelulusan harapan kita ya, seratus persen. Tapi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan norma-norma yang ada, dengan mengedepankan kejujuran,” ujar Walikota.
Walikota juga berpesan kepada anak didik sekota Yogyakarta yang telah menyelesaikan UAN, untuk tidak melakukan kegiatan hura-hura yang berlebihan dan tetap menjaga ketertiban dan keamanan di kota Yogyakarta.
Dalam kunjungannya ke SMAN. 8 dan SMKN. 5 Yogyakarta Walikota didampingi kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana dan staf, Kepala Humas dan Informasi, Ig. Tri Hastono.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana Walikota mengatakan pelaksanaan UAN di kota Yogyakarta berjalan dengan baik. Setiap Rayon ditempatkan personil dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Menurut Edy, apabila ada permasalahan berkaitan dengan UAN langsung ditangani dan dicarikan solusi. Sehingga tidak menggangu proses pelaksanaan UAN. Selain petugas dari Dinas Pendidikan , ada juga tim pengawas dari akademisi, dan independen. (@mix)