WALIKOTA NARASUMBER SARESEHAN FESTIVAL GAJAH WONG
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sebagai salah satu nara sumber Saresehan Festival Gajah Wong yang dilaksanakan FORSIDAS (Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai) Gajah Wong. Kegiatan saresehan yang merupakan salah satu rangkaian Puncak kegiatan dilaksanakan Minggu (21/4) bertempat di wilayah RT 22 RW 8 Mrican Umbulharjo.
Ungkap Ketua Panitia Pelaksana, Perbudi Wahyuni kegiatan Festival Gajah Wong untuk mensosialisasikan kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Gajah Wong untuk hidup bersih “Green and Clean” serta tanggap bahayanya, melalui kerjasama dengan wilayah setempat di 9 kelurahan. Kegiatan dilaksanakan 14-21 April 2013 yang dimeriahkan berbagai acara yaitu bersih-bersih sungai Gajah Wong, pemutaran film tentang sungai dan pada hari itu diadakan pentas seni (menghadirkan gejog lesung, rebana, patok umbul), menanam bibit pohon, menebar benih ikan, pelepasan burung, diadakan beberapa jenis lomba (membatik, tumpeng, dan gethek), dan mengadakan saresehan yang bertemakan “Diversity of Culture to be Hamemayu Hayuning Bawana”. Sebagai Narasumber adalah Ir. Rani Sjamsibarsi, MT Kepala PUP ESDM Propinsi DIY tentang Peran Pemerintah dalam Pembangunan Sungai Gajah Wong. Walikota Yogyakarta, Drs. H. Haryadi Suyudi tentang Peran Pemkot dalam Pembagnuna Sungai Gajah Wong dan Drs. Hari Palguna, MP Konsultan dan Ahli Budaya Gembira Loka yang menjabarkan tentang Potensi Gajah Wong Sebagai Kawasan Wisata.
Dalam paparannya Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa permasalahan yang timbul dikarenakan keadaan tentang bagaimana warga hidup berdampingan dengan sungai. Pinggiran sungai yang ada di Yogyakarta telah digunakan sebagai tempat tinggal, bahkan pinggiran sungai masih menjadi daya tarik. Maka pembangunan yang akan dilakukan tidak akan terlaksana tanpa adanya kepedulian dan peran masyarakat. Beberapa hambatan yang akan dirasakan saat melaksanakan pembangunan wilayah pinggiran sungai Gajah Wong adalah belum semua pinggir sungai ditalud sehingga masih rawan saat terjadi bencana banjir. Untuk melaksanakan ini perlu juga dilaksanakan koordinasi lintas sektoral, maka perlu kerja sama dengan Pemerintah Propinsi DIY.
Masalah yang lain dikarenakan penduduk yang di pinggiran sungai semakin padat pula, ini mengakibatkan sungai cenderung menyempit. "Masyarakat pinggiran sungai adalah yang paling bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan ini maka harus ikut menjaga kebersihan sungai. Jika sungai telah dijaga dengan baik diharapkan bisa ikut mengangkat potensi ekonomi wilaya, ungkap Haryadi. "Untuk mempermudah pembanguan akan dilakukan secara bertahap. Sungai Gajah Wong dibagi menjadi tiga zona yaitu zona utara, zona tengah dan zona selatan. Semua ini akan dimulai dengan membangun kesadaran masyarakat", tambahnya. (byu)