SISWA SMAN 11 JOGJA DEKLARASI REMAJA CANTIK DAN CERDAS TANPA ANEMIA

                Sebanyak 274 siswa SMA. Negeri  11 Yogyakarta diberi  minum tablet tambah darah selama 4 kali di setiap hari Senin  dalam sebulan ini . Pemberian tablet  anemia yang dicanangkan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan  Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ini  bertujuan mewujudkan remaja putri tanpa anemia khususnya bagi siswa di Kota Yogyakarta. Ke-274 siswa ini diharapkan pula menjadi motivator bagi rekan-rekannya lain untuk  menyosialisasikan hidup sehat tanpa anemia.

Dr. Ernawati  Hardani, Kepala Pukesmas Jetis Kota Yogyakarta yang hadir saat pemberian tablet  ini menjelaskan  bahwa untuk sementara,  pembagian  tablet tambah darah kepada  274 siswa diberikan secara gratis.  Untuk kedepan, apabila memungkinkan akan dikembangkan kepada semua siswa yang ada di Kota Yogyakarta namun untuk pemiayaan sebagian besar masih   masih mandiri di luar 274 siswa yang ditunjuk. Ernawati akan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK (TP.PKK) untuk mencarikan solusi pendanaan sehingga ke depan seluruh  siswa mendapatkan tablet penambah darah secara gratis.

Dr. Ernawati menambahkan  kedepan bukan saja siswa SMA sederajat yang akan disasar tetapi akan merambah hingga siswa SMP.  Karena menurutnya masalah menstruasi bukan saja dialami oleh siswa SMA saja melainkan anak SMP pun sudah mengalami mestruasi.

Dr. Ernawati  menjelaskan  berdasarkan penelitian di tahun 2012 sebayak 34 persen remaja putri di Kota Yogyakarta mengalami anemia. Hal ini disebabkan banyak terjadi salah  paham tentang diet di kalangan remaja.  Dr. Ernawati menegaskan diet bukan berarti tidak mengkonsumsi karbohidrat tetapi diet itu berhubungan dengan menajemen  makan. 

“Orang  salah paham tentang diet. Diet berarti tidak makan. Padahal diet itu manajemen makan. Makan sehari tiga kali, ya, harus makan.  Makannya itupun  harus betul karena  orang  berasumsi  diet itu tidak makan terutama tidak makan karbohidrat. Padahal karbohidrat itu  sumber energi yang paling penting  terutama untuk anak sekolah untuk  dia belajar dan berpikir di pagi hari,” ujar Ernawati.   Dijelaskan, Menurut penelitian  anak-anak yang tidak makan pagi cukup banyak. Hal ini dikarenakan  tidak disiapkan oleh keluarganya,   anak  bangun kesiangan ,  dan  anak sempat makan tetapi makanan yang dikonsumsi seadanya tanpa memperhatikan cakupan gizinya.  

Menurut dr. Ernawati  harus ada edukasi yang baik untuk anak-anak tentang pola makan dengan gizi yang seimbang. Dengan demikian anak diharapkan akan menjadi  motivator bagi dirinya dan keluarga untuk membiasakan diri setiap pagi makan makanan yang bergizi dan seimbang.

Sementara itu  Ketua TP. PKK Kota Yogyakarta Hj. Tri Kirana Haryadi Suyuti  mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi oleh kaum remaja sehingga mengakibatkan terjadinya anemia diantaranya,  pola sarapan pagi yang kurang teratur dan ketakutan untuk mengkonsumsi obat tambah darah karena  anak takut menjadi gemuk.

Ditambahkan , tumbuhkembang anak  khususnya pada kecerdasan otak, hingga usia 18 tahun masih mengalami pertumbuhan.  Kekurangan darah atau anemia juga  akan juga menjadi penghambat pertumbuhan kecerdasan otak , disamping perkembangan fisik  anak. Tri Kirana mengatakan dengan adanya kegiatan  Deklarasi  Remaja cantik dan Cerdas Tanpa Anemia  dan pembentukan tim motivator yang melibatkan siswa untuk memberikan motivasi kepada teman-temannya untuk rajin minum tablet tambah darah diharapkan  akan menghilangkan semua halangan untuk tumbuh dan berkembang anak  secara maksimum.

Pada kesempatan itu pula beberapa perwakilan  siswa SMA  Negeri 11  membacakan 4 butir kesepakatan yang dituangkan dalam Deklarasi Cantik dan Cerdas. Bunyi deklarasi itu adalah Kami mewakili seluruh remaja putrid SMA 11 Yogyakarta sepakat untuk 1. Mengkonsumsi Gizi Seimbang. 2. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi. 3. Sebelum, Selama, dan Sesudah Menstruasi Minum Tablet Tambah Darah (3S2MTTD). 4. Selalu Sarapan pagi. Deklarasi ini ditandatangi oleh Ketua PMR, Ketua OSIS, Kepala Sekolah SMA.N 11 Yogyakarta , Ketua TP. PKK, Camat Jetis dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (@mix)