Konsumsi BBM Bakal Meningkat, Pemkot Jamin Pasokan dan Takaran di SPBU Tepat
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Yogyakarta sampai masa libur Lebaran. Termasuk alat takar di SPBU di Kota Yogyakarta, tepat dan kualitas BBM terjaga. Kepastian itu dilakukan dengan memantau dan melakukan tera ulang alat takar di SPBU, salah satunya di Jalan Timoho.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan pemantauan di SPBU Timoho itu untuk mengetahui pasokan BBM tersedia di masa libur Idulfitri. Mengingat Kota Yogyakarta diprediksi akan menerima 11 juta pemudik sehingga konsumsi BBM juga akan meningkat.
“Kita ingin mengetahui dari sisi pasokannya untuk menyambut libur Lebaran Idulfitri 1445. Sudah kita lakukan checking, baik dari sisi pasokan maupun kualitas dari BBM itu sendiri,” kata Singgih saat memantau di SPBU Timoho, pada Kamis (4/4/2024).
Tera ulang alat takar nozzle dispenser BBM dilakukan dengan menguji pengisian BBM menggunakan bejana ukur 20 liter. Setiap 20 liter BBM batas toleransi dari Pertamina sekitar 60 mililiter. Singgih menyatakan dari hasil tera di bejana ukur 20 liter, selisihnya 30 mililiter dari toleransi 60 militer. Selisih itu masih di bawah batas toleransi 60 militer, sehingga takaran BBM baik.
Selain itu dilakukan pengecekan kualitas BBM dengan uji density. Cara pengujian dengan memasukan satu liter BBM dalam alat ukur kemudian termometer dan hidrometer dimasukan dalam bejana ukur. Termasuk mengecek tidak ada kandungan air pada BBM.
“Tadi diukur dengan takaran satu liter dan density juga diukur dan sudah sesuai dengan yang seharusnya. Untuk tera, dari takaran itu minusnya 30 mililiter sehingga sangat baik. Saya berharap kondisi ini akan begini terus. Dari sisi stok dan kualitas dari BBM sangat terjaga,” terangnya.
Terkait potensi penambahan pasokan BBM di SPBU di Kota Yogyakarta untuk menghadapi libur Lebaran, Singgih menuturkan akan melihat situasi dan kondisi. Pihaknya menegaskan dari Pertamina sudah menyiapkan mobil storage tangki BBM dengan kapasitas 24 ton yang disiagakan di SPBU. Dicontohkan, kalau ada salah satu SPBU yang perlu disuplai BBM, yang paling dekat dengan mobile storage.
“Kalaupun ini (mobil storage BBM) masih belum mencukupi, (Terminal BBM) Rewulu juga tidak terlalu jauh dari kota (Yogya). Saya kira kita bisa mitigasi dengan baik dan semoga nanti di libur Lebaran dengan hadirnya sebelas juta pemudik prediksinya, konsumsi BBM akan aman,” ucap Singgih.
Sementara itu Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Yogyakarta, Wahyu Purwatmo Budi Utomo menjelaskan Pertamina melakukan 5 aspek utama pelayanan di SPBU yaitu quality, quantity, digitalisasi, safety dan hospitality. Untuk quality, Pertamina memastikan kualitas BBM yang dijual di setiap SPBU baik. Secara quantity takarannya terjaga karena seluruh SPBU di Kota Yogya statusnya pasti pas. Pengukuran tera selalu dilakukan setiap awal shift, di mana setiap 20 liter BBM selisihnya kurang dari 60 mililiter maksimalnya.
“Seluruh SPBU di Kota Yogyakarta sudah terkoneksi dengan sistem digitalisasi jadi kami bisa memonitor stok (BBM) secara real time. Pertamina menjamin stok selalu tersedia. baik itu produk pertalite dan solar yang subsidi dan pertamax maupun dex series,” tambah Wahyu
Sedangkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal. Kota Yogyakarta, Bambang Yohana mengutarakan tera ulang dilakukan satu tahun sekali untuk semua SPBU di Kota Yogyakarta. Untuk pengawasan dilakukan dua kali dalam setahun pada semua pelaku usaha seperti SPBU. Dalam tera ulang di SPBU, standar metrologi menggunakan toleransi plus minus 100 mililiter setiap 20 liter BBM. “Dengan tera ulang, masyarakat tidak perlu khawatir BBM yang dibeli sudah sesuai, takarannya tepat,” ujar Bambang.(Tri)