KOTA JOGJA TUAN RUMAH WORKSHOP HEMAT ENERGI
Yogyakarta menjadi tuan rumah workshop tentang energi yang diadakan oleh International Council for Local Envirounment Initiative (ICLEI) “Workshop the Local Renewables Initiative” ini diikuti oleh peserta dari Indonesia, Afrika Selatan, dan India. Para peserta workshop akan membahas beberapa isue dan komitmen negaranya Kota untuk menyamakan persepsi berkaitan dengan energi baru yang diperbarukan ( The Renewables Energy ) dan efisiensi energi (Energy Efficiency).
Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti saat membuka Workshop dan Pusat Informasi Energi Baru terbaharukan dan Efisiensi Energi di Gerai Investasi Dinas Perijinan Kota Yogyakarta, Rabu, (19/06) mengatakan bahwa Yogyakarta memiliki komitmen yang kuat dalam memperbarui dan menghemat energi. Bukti dari komitmen ini dapat dilihat bahwa Kota Yogyakarta telah memiliki lampu APIL dengan menggunakan matahari sebagai sumber energinya. “Saya sampaikan bahwa Yogyakarta, memiliki komitmen yang dalam terhadap ‘renewable energy’ dan ‘energy efficiency’. Salah satunya adalah kita sudah punya lampu Apil dengan menggunakan sourcenya (sumber) dari matahari.,” ujar Walikota .
Walikota menambahkan Kota Yogyakarta juga dipilih sebagai kota pertama di Indonesia untuk uji coba dan riset prototype mobil listrik nasional. “ Ini saya rasa sebuah apresiasi terhadap Kota Yogyakarta untuk menjadi tempat ujicoba energi baru terbaharukan dan efisiensi energi,” kata Walikota. Sedangkan gerai Yogyakarta Renewables Energy dan Energy Efficiency Resource yang berada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta diharapkan akan menjadi pusat informasi masyarakat tentang energi terbarukan dan efisiensi energi secara efektif bagi masyakrakat. Gerai ini mendapat bimbingan dari International Council for Local Envirounment Initiative (ICLEI) .
Walikota menambahkan dengan adanya gerai ini diharapkan masyarakat akan diberi pemahaman dan referensi yang cukup tentang bagaimana cara melakukan kegiatan menghemat energi dan membantu menyebarkan pengetahuan tentang energi terbarukan dan efisiensi energi secara efektif kepada masyrakat lain. Walikota juga berharap masyarakat dapat melakukan dua hal yakni menghemat dan menggunakan energi terbarukan ini.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan , Bappeda Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti mengatakan energi baru yang diperbaharukan berasal dari tenaga matahari, tenaga angin, dan air. Namun mengingat Yogyakarta berada di negara tropis maka sumber energi yang paling banyak berasal dari matahari. Cesariana menambahkan ICLEI akan mengenalkan konsep green building yang salah satunya programnya adalah penghematan energi dengan mengatur sirkulasi udara dan sinar matahari. Dengan demikian tidak terlalu banyak energi listrik yang digunakan.
Dijelaskan sebagai langkah pertama implementasinya Kota Yogyakarta melakukan proyek percontohan didanai Renewable energy-Energy Efficiency Program (REEEP) dengan membangun 2 buah lampu penerangan jalan umum menggunakan LED dengan power dari tenaga matahari (solar PV) di Taman Air Mancur Adipura Malioboro. Ke depan, sistem jenis ini akan dikembangkan dalam jumlah yang lebih besar di Kota Yogyakarta.
Workshop penghematan Energi yang dihadiri oleh Direktur ICLEI Wilayah Asia Tenggara, Mr. Emani Kumar, Sekretariat Regional Director ICCLEI Southeast Asia, Victorino Aquitania, Mr. Vadivel Gnanavel dan Ishaaq Akoon dari Afrika Selatan dan Policy Advisor for Envirounment and Climate Change , GIZ Philip Munzinger dan pemerhati lingkungan ini berlangsung dua hari mulai tanggal, 19 - 20 Juni 2013 diisi dengan diskusi dan kunjungan ke lapangan. (@mix)