Festival Takbir Keliling Jadikan Syiar Islam dan Pelestarian Kebudayaan
Mergangsan-Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo melepas puluhan kontingen peserta takbir keliling dalam ajang Festival Takbir Keliling Mergangsan 2024
Acara yang diinisiasi oleh Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Mergangsan ini digelar di halaman Museum Perjuangan, Selasa (9/4/2024).
Singgih pun mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya takbir keliling yang melibatkan anak-anak merupakan sarana edukasi yang sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai agama yang berkorelasi dengan kehidupan bermasyarakat.
Selain itu ia menilai festival takbir keliling juga tidak hanya sebagai ritual keagamaan semata, melainkan menjadi bagian dari kebudayaan yang harus dilestarikan oleh masyarakat di Kota Yogya.
"Bukan hanya sebagai ritual keagamaan tapi juga sebagai budaya yang terus diabadikan masyarakat mulai anak-anak hingga dewasa," katanya.
Singgih berharap festival tersebut bisa digelar rutin tiap tahunnya karena dapat menjadi sarana syiar islam dan pelestarian kebudayaan.
Usai dilepas, masing-masing kontingen dari perwakilan masjid menunjukkan aksi terbaiknya.Selain mempertunjukkan berbagai lampion dan berbagai replika masjid, mereka juga memperagakan tarian serta tabuhan musik tradisional yang diiringi gema takbir.
Untuk rutenya, festival ini dimulai di halaman Museum Perjuangan, lalu berjalan menuju Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Parangtritis, dan berakhir di Jalan Menukan. Ribuan warga tampak memadati di sepanjang rute untuk menyaksikan pawai tersebut.
Sementara itu, Ketua PHBI Mergangsan, Samsudin mengatakan kegiatan takbir keliling ini diikuti sebanyak 21 kontingen yang memperebutkan piala bergilir Gubernur DIY untuk juara satu, piala Walikota untuk juara dua, dan piala Mantri Pamong Praja Mergangsan untuk juara tiga.
"Pada pelaksanaan takbir keliling ini, PHBI Mergangsan mengusung tema Peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pengembangan Islam," jelasnya.
Dari tema tersebut diharapkan para generasi muda selalu memiliki rasa ingin tahu untuk mengetahui sesuatu dan mengembangkan sesuatu di dalam ilmu pengetahuan agar mampu menjadi umat yang berpikir.
"Tujuan festival ini selain mengagungkan dan meningkatkan kecintaan terhadap sang maha pencipta Allah SWT juga memberikan wadah anak-anak untuk mengembangkan kreatifitas dan pola fikir maju," ungkapnya.
Ia menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi kriteria penilaian dalam kompetisi ini, antara lain bagian takbir, musik, kostum, lampion, lampion maskot, barisan, dan display.
"Kategori lain juga ada yang merupakan kategori hiburan antara lain kontingen terfavorit, pemegang nomor terfavorit, dan mayoret terfavorit serta, akan dipilih juga bilal takbir terbaik," imbuhnya.
Gema Takbir Njeron Beteng Hibur Masyarakat
Usai membuka Festival Takbir Keliling Mergangsan, orang nomor satu di Kota Yogya ini melanjutkan perjalanannya menuju Alun-alun selatan Yogya untuk membuka acara Gema Takbir Jeron Beteng 2024 yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kraton.
Sama halnya di Mergangsan, seluruh peserta Gema Takbir Njeron Beteng ini juga menggunakan berbagai aksesoris dengan berbagai hasil kreativitas mereka. Selain itu mereka juga memakai peralatan musik tradisional hingga modern untuk menambah kemerduan alunan takbir.
Untuk rutenya 14 kontingen perwakilan masjid dan musola di wilayah Kemantren Kraton ini hanya mengelilingi kawasan Alun-alun selatan. Sebelumnya mereka menunjukkan aksinya di depan panggung utama yakni di depan Sasana Hinggil.
Pada kesempatan tersebut Singgih menyampaikan kepada masyarakat untuk ikut menjaga malam takbir ini dengan penuh ketertiban, sembari menggemakan takbir bersama dengan penuh semangat menuju kemenangan.
"Kami berharap acara ini dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar serta dapat menghibur masyarakat," ungkapnya. (Han)