Lestarikan Adat Mitoni, Percepat Penurunan Angka Stunting

UMBULHARJO - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui TP PKK Kota Yogyakarta bekerjasama dengan BKKBN DIY dan BKKBN Pusat akan menyelenggarakan Upacara Adat Mitoni dalam rangka pengentasan stunting di Kota Yogyakarta.
Penjabat Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Atik Wulandari mengatakan, walaupun angka stunting di Kota Yogyakarta saat ini menurun drastis, dimana presentasinya dibawah prevalensi nasional yakni 12 persen, namun pemerintah terus berupaya agar angka stunting terus berkurang.
Sehingga harapannya melalui kegiatan ini dapat menekan penurunan stunting secara signifikan.

Kegiatan rapat koordinasi edukasi kesehatan ibu hamil, di Ruang Kunthi PKK Kota Yogyakarta, Kamis (18/4).

“Ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan Kota Yogyakarta untuk pertama kalinya dengan menggandeng seluruh pihak yang dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting seperti remaja, pasangan usia subur, serta ibu hamil,”jelas Atik saat memimpin Rapat koordinasi edukasi kesehatan ibu hamil, di Ruang Kunthi PKK Kota Yogyakarta, Kamis (18/4).
Pihaknya berharap, kegiatan yang akan diselenggarakan ini selain memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan stunting mulai dari usia remaja, kegiatan ini juga menjadi bentuk perhatian pemerintah untuk melestarikan budaya lewat upacara Mitoni.

Penjabat TP PKK Kota Yogyakarta Atik Wulandari saat memberikan sambutan.

“Selain melestarikan budaya, kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat penurunan stunting di Kota Yogyakarta dengan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang terjun langsung lapangan,”ujarnya.
Tambahnya, kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2024 dengan kuota 200 orang yang didalamnya terdiri dari ibu hamil beserta suami 53 pasang, remaja satu orang, calon pengantin dua pasang, pasangan usia subur (pus) dua  orang, serta ibu baduta tiga orang.
Atik mengungkapkan, upacara yang akan digelar nantinya sesuai dengan adat istiadat upacara Mitoni.
Dimana dalam upacara tersebut terdapat perlengkapan seperti siraman, sajen, menggunakan baju adat jawa lengkap, uborampe, serta dekorasi yang menunjang khidmatnya upacara Mitoni tersebut.

Atik Wulandari juga menyempatkan diskusi bersama Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Pusat Soetriningsih dan Kaper BKKBN DIY Andi Ritamariani.

Tak hanya itu, nantinya juga akan ada konsultasi gizi gratis dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan  stand Gender Corner dari DP3AP2KB Kota Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Pusat Soetriningsih sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh TP PKK Kota Yogyakarta yang bekerjasama dengan BKKBN DIY.
Ia berharap, prosesi mitoni ini tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga penyampaian sosialisasi dan edukasi di dalam penjelasan acara dapat diresapi dan diterapkan di kemudian hari.
“Terimakasih TP PKK Kota Yogyakarta yang mau melestarikan budaya mitoni yang juga sebagai bentuk percepatan penurunan stunting. Semoga dapat  bermanfaat bagi ibu-ibu yang hamil, calon pengantin, ataupun remaja yang akan hadir,”katanya. 
Ia berharap, pada upacara mitoni ini dapat diterapkan di masyarakat. Sehingga, manfaat dari upacara Mitoni dapat membantu penurunan stunting di Kota Yogyakarta.
“Di upacara Mitoni ini kita bisa mengambil banyak sekali manfaat. Contoh saja, mandi/siraman bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan atau adat makan berdampingan dengan menggunakan bahan makanan yang bergizi dan bernutrisi yang harus menjadi prioritas nilai gizi dan harus seimbang.

Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Pusat Soetriningsih saat memberikan sambutan.

Sehingga rangkaian acara dapat bermanfaat untuk warga lainnya,”ungkapnya.
Selain itu, dengan upacara Mitoni ini juga dapat melatih mental, fisik dan persiapan menjadi orang tua bagi para calon pengantin, remaja dan ibu hamil. 
“Semoga kegiatan ini lancar, dan mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Sehingga dapat bermanfaat dan masyarakat ikut melestarikannya,”imbuhnya. (Hes)