Kampung Berkah Jlagran Kembangkan Spiritual dan Ekonomi Berbasis Wilayah
GEDONGTENGEN- Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Badan Amil Zakat Nasional(Baznas) Kota Yogyakarta meluncurkan program zakat community development (ZCD), Kampung Berkah Jlagran RW 01 Kelurahan Pringgokusuman pada Jumat (19/4/2024) malam. Program Kampung Berkah Jlagran akan menyasar aspek spiritual atau agama dan material atau ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah.
Peluncuran Kampung Berkah Jlagran RW 01 ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Di samping itu pengukuhan Kelompok Kerja Kampung Berkah Jlagran dan komitmen masyarakat untuk menyukseskan program tersebut.
"Ini adalah bagian dari kolaborasi kita bagaimana hadir di masyarakat untuk bisa membantu. Apa yang bisa dibantu? Seperti ini dengan menjadikan Jlagran menjadi Kampung Berkah," kata Singgih saat peluncuran Kampung Berkah Jlagran.
Singgih menyatakan dalam program Kampung Berkah Jlagran Pemkot Yogyakarta, Baznas dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakaeta akan memberikan pendampingan ke masyarakat. Program akan menyasar aspek spiritual agama dan material ekonomi dengan pendampingan selama tiga tahun supaya masyarakat sejahtera. Misalnya ada program pelatihan keterampilan untuk masyarakat.
"Ada stimulan yang diberikan. Tetapi tidak berwujud fresh money (uang) yang didum-dum. (dibagi-bagi). Panjenengan (masyarakat) akan membuat program kerja. Apa yang bisa dilakukan dan kurangnya bisa dimasukan dalam program kerja yang nanti dibiayai Baznas berkolaborasi dengan perguruan tinggi," terangnya.
Pihaknya memberikan apresiasi dan berharap bahwa predikat Kampung Berkah betul-betul akan menjadikan Jlagran sebagai kampung yang berkah dan sejahtera. Singgih menegaskan target program kampung berkah selain ekonomi bagus, mental spiritual masyarakat juga harus didorong.
"Intinya bahwa Kampung Berkah ini akan menjadi kampung yang sejahtera dengan pendampingan Baznas, Kemenag dan Pemkot Yogyakarta selama tiga tahun," ucap Singgih.
Sementara itu Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari mengatakan pengelolaan zakat infak sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS DSKL) bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan pengelolaan zakat, meningkatkan manfaat zakat untuk kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Oleh sebab pengelolaan ZIS DSKL khususnya pentasyarufan (penyaluran zakat) selain konsumtif dapat didayagunakan untuk produktif dengan pemberdayaan masyarakat wilayah kampung atau ZDC.
"Program Kampung Berkah akan menyasar dua aspek, spiritual atau agama dan material atau ekonomi yang dilakukan selama tiga tahun," papar Syamsul.
Menurutnya Kampung Jlagran dipilih sebagai sasaran program pemberdayaan zakat karena melihat kondisi ekonomi masyarakat. Sedangkan dari sisi spiritual program itu sejalan dengan program Kemenag yang menetapkan Kantor Urusan Agama (KUA) Gedongtengen sebagai KUA percontohan. Baznas Kota Yogyakarta total memiliki 5 kampung program ZCD yakni Kampung Pintar di Bener dan Kampung Sejahtera di Sudagaran Tegalrejo, Kampung Takwa di Mrican Umbulharjo, Kampung Religus di Karangkajen Mergangsan serta Kampung Berkah Jlagran Gedontengen.
Sedangkan Ketua Kelompok Kerja Kampung Berkah Jlagran, Ahmad Ghozi Nurul Islam mengucapkan terima kasih kepada Baznas Kota Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta atas dipilihnya Jlagran sebagai sasaran program Kampung Berkah. Diharapkan program itu bermanfaat bagi masyarakat Kampung Jlagran.
"Kita ada tiga program besar yaitu terkait pengentasan kemiskinan atau ekonomi, agama dan isu lingkungan. Pengentasan ekonomi nantinya berupa pelatihan untuk UMKM. Soal spiritual, kebetulan di tempat kami plural ada dua musala dan satu gereja sehingga kerukunan antar umat beragama menjadi penting," tandas Ahmad.(Tri)