Walikota Canangkan Gemar Mengaji di Kotagede

Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti melaunching Gerakan Masyarakat Magrib (Gemar) Mengaji Kecamatan Kotagede, Sabtu (29/6) malam di Masjid Perak Kotagede. Pencanangan dilakukan oleh Walikota dengan membubuhkan tanda tangan di karton prasasti lengkap dengan kalimat pesan motivasi.

Menurut Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti kegiatan Gemar Mengaji bertujuan untuk membudayakan kembali kebiasaan mengaji di waktu maghrib yang dahulu sudah dicontohkan oleh para leluhur. Apabila dilaksanakan dengan konsisten dan kontinyu maka gerakan ini mampu mengurangi serta menahan dampak negatif  laju arus informasi yang tak terbendung lagi.

Program Gemar Mengaji perlu mendapat dukungan dari semua pihak baik orangtua, keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, masjid/mushola, TPA dan para ustad-ustadzah beserta seluruh warga masyarakat. “Orangtua harus mengingatkan anak-anaknya dan sebaliknya. Mengaji harus menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari,” kata Walikota.

Haryadi Suyuti juga berpesan kepada warga masyarakat Kecamatan Kotagede untuk mematikan segala macam jenis hiburan, baik televisi, music player, radio maupun lainnya selepas Magrib hingga Isya untuk digunakan waktunya dengan kegiatan mengaji baik di rumah, masjid maupun mushola. Sehingga di seluruh penjuru Kecamatan Kotagede akan terdengar lantunan ayat suci Alquran di rentang waktu Magrib sampai Isya.

Melalui kegiatan Gemar Mengaji masyarakat bukan hanya dikondisikan senang mengaji tetapi juga harus berusaha mengetahui dan memahami ayat-ayat yang terkandung dalam Alquran sekaligus mengamalkannya. “Insya Alloh bila Gemar Mengaji benar-benar memasyarakat maka situasi dan kondisi negara dan bangsa kita yang aman, damai dalam lindungan dan ampunan Alloh SWT akan terwujud,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Gemar Mengaji Kotagede, H Siswanto menambahkan dampak globalisasi komunikasi dan kehidupan modern saat ini telah membawa kekhawatiran. Jika tidak ditangkal sejak dini bisa berakibat terjadinya kemerosotan moral, gaya hidup, sopan santun dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. Untuk itu melalui kegiatan Gemar Mengaji yang telah dicanangkan ini diharapkan bisa mengurangi dampak negatif  globalisasi komunikasi. (Ita)