Desentraliaasi Sampah, Pemkot Optimalkan TPS 3R dan Imbau Warga Tetap Olah Sampah

Umbulharjo-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya siap dan mendukung program desentralisasi sampah yang dilakukan secara penuh sejak 1 Mei 2024 lalu.

Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo mengungkapkan Pemkot Yogya telah memiliki tiga Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yakni TPS 3R Nitikan, Karangmiri, dan Kranon.

"TPS 3R Nitikan sudah beroperasi. Sampah yang mampu diolah di sana mencapai 60-70 ton perhari dengan dua produk yakni kompos dan Refused Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara," jelasnya saat temu media di Balaikota Yogya, Kamis (2/4/2024).

Sementara untuk TPS 3R Kranon akan beroperasi dalam minggu pertama bulan Mei dan mampu menyerap sampah hingga 40-45 ton perhari.

Penjabat Wali Kota, Singgih Raharjo saat sedang temu media di Balaikota Yogya.

"TPS 3R Kranon tengah memasuki tahap pembangunan akhir, tinggal pasang atap, diperkirakan selesai paling lama dalam 3-4 hari. Jadi minggu ini bisa beroperasi," ujarnya.

Sedangkan TPS 3R Karangmiri, lanjutnya, masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan dapat beroprasi pada akhir bulan Mei. 

"Mesin RDF-nya sudah diinstalasi. TPS 3R ini dapat menyerap sampah hingga 30 ton perhari," bebernya.

Pihaknya memprediksi dari tiga TPS 3R tersebut mampu menyerap produksi sampah di Kota Yogya sebanyak 145 ton perhari. Sedangkan volume sampah di kota ada 200an ton.

Di luar itu, upaya pengelolaan sampah juga dilakukan dari hulu, yakni pengurangan sampah dari sumbernya dengan Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA) dan Gerakan Mengolah Limbah dan Sampah Organik dengan Biopori ala Jogja (Mbahdirjo).

"Kami terus melakukan pengolahan sampah dari hulu, seperti menggaungkan sosialisasi pengolahan sampah dengan biopori, ember tumpuk. Ini terus diedukasi ke masyarakat," katanya. (Han)