FROM TRASH TO CASH  : WALIKOTA SERAHKAN TIMBANGAN KE PENGURUS BANK SAMPAH

Pemerintah Kota Yogyakarta  melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH)  dan warga masyarakat Kota Yogyakarta dalam kurun waktu empat  tahun,  mampu menurunkan jumlah  sampah yang dihasilkan. Tercatat volume sampah   pada tahun 2009 kurang lebih sebanyak 320 ton per hari. Jumlah ini menurun dengan pesat  menjadi 180 ton per hari  di tahun 2012.   

Demikian  ungkap Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti  pada acara peningkatan kapasitas Bank Sampah  dan penyerahan bantuan  fasilitas bank sampah kepada 40 kelompok pengelolah Bank Sampah  yang tersebar di 14 kecamatan di  Kota Yogyakarta.  

Walikota mengatakan Keberhasilan untuk menurunkan   volume sampah ini  merupakan hasil kerja keras dan kesiap-siagaan seluruh komponen masyarakat  dan pemerintah Kota Yogyakarta. “ ini tentunya berkat kesiap-siagaan masyarakat, dan juga berkat kerja keras dan kerelaan  dari rekan rekan sekalian. Ini merupakan kesuksesan dari kita semua yang telah bisa mengurangi jumlah sampah dari  320 (ton) menjadi 180  dalam kurun waktu kurang lebih empat tahun,” ujar walikota.  Penurunan jumlah sampah ini menurut Haryadi, bukan berarti tidak ada sampah yang diproduksi warga. Tetapi sampah hasil produksi warga  yang  ada di  wilayah  dikelolah melalui pengelolaan pengolahan sampah  di masyarakat atau yang lebih dikenal dengan pengolahan sampah mandiri.  

Dalam penilaian Adipura Kencana, isu sampah memiliki nilai yang cukup tinggi dalam kriteria penilaian. Namun,  menurut Haryadi  bukan penghargaan Adipura Kencana semata yang dicari, tetapi  yang perlu juga diperhatikan adalah bahwa dari tahun ke tahun Kota Yogyakarta  terus meraih penghargaan Adipura. “ Sebetulnya  yang kita cari itu bukan   hanya sekedar mendapatkan penghargaan   atau penilaian peringkat Adipura Kencana,  tetapi dari  waktu ke waktu  bahwa  kota Yogyakarta mendapatkan Adipura, karena  kita telah mampu  menjaga , memenuhi  standar menjaga kebersihan secara nasional. Ini  yang penting, “ ujar Haryadi.

Walikota mengatakan hampir semua jalan dan kampung di kota Yogyakarta bersih. Hal ini karena kesadaran dan komitmen semua komponen masyarakat  Kota Yogyakarta untuk menjaga dan membangun nilai kebersihan. Walikota berharap komitmen menjaga kebersihan harus terus  dipertahankan.

Terkait Bank Sampah Walikota menambahkan bahwa  kegiatan Bank Sampah merupakan sebuah kegiatan ekonomi  yang bisa tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.  “Sampah bukanlah sesuatu yang harus dibuang  tetapi juga memiliki manfaat ekonomi . Rasanya kok kurang elok kalau saya   mengatakan dari sampah jadi duit.  Tetapi  saya menyebutnya from trash  to cash . Ini adalah sebuah transformasi yang ada nilai, yang bisa dikelolah dari sebuah kegiatan  pengelolaan bank sampah,” ungkap Walikota

Sementara itu, Kepala BLH  Kota Yogyakarta Irfan Susilo, SH mengatakan Bank Sampah memiliki arti yang sangat strategis sebagai upaya untuk mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan.  Bank Sampah ini juga merupakan bukti nyata peran aktif masyarakat dalam mengurangi sampah  sebagaimana diamanatkan oleh Undang _ Undang nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan Perda Kota Yogyakarta nomor 10  tahun 2012 tentang pengelolaan sampah, demi terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, indah, nyaman dan layak huni.

Menurut Irfan Susilo, ada peningkatan jumlah Bank Sampah dari tahun 2012 sampai  2013. Tahun 2012  tercatat ada 61 Bank Sampah dan sampai bulan juni 2013 jumlahnya meningkat menjadi 129 Bank Sampah. Sejumlah  29 diantaranya dalam tahap rintisan yang diharapkan di akhir tahun 2013 ini dapat dijalankan.

Bantuan yang diberikan kepada 40 Bank Sampah, berupa 1 buah timbangan digital yang bisa dibawa (portable ), 50 eksemplar Buku tabungan Bank Sampah, dan 100 set tas pilah sampah ini disampaikan langsung oleh Walikota kepada 14 perwakilan Bank Sampah dari 14 kecamatan yang ada di kota Yogyakarta.

 

Bantuan ini menurut Irfan adalah unutk memberikan motivasi, dan juga sebagai wujud peningkatan akuntabilitas Bank Sampah agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Irfan berharap di tahun 2015 nanti setiap Rukun Warga (RW) memiliki 1 Bank Sampah seniri. (@mix)