Forum TSLP Siap Kolaborasi Pengelolaan Sampah di Kota Yogya
MANTRIJERON- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) tahun 2024. Salah satu prioritas program yang dibahas terkait pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. Forum TSLP diharapkan bisa berkolaborasi untuk mendukung pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta.
Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya berpesan agar musrenbang Forum TSLP Kota Yogyakarta harus menghasilkan struktur dan peta jalan yang terukur. Khususnya dalam jangka pendek di tahun 2025. Musrenbang menjadi jembatan dari niat baik dari para pemangku Forum TSLP serta harapan masyarakat dan Pemkot Yogyakarta.
“Saya berharap musrenbang ini secara struktur dan terukur menghasilkan catatan-catatan penting. Harapannya tidak sporadis tapi berkelanjutan agar menghasilkan outcome yang jelas bagi kepentingan Yogyakarta,” kata Aman saat membuka Musrenbang Forum TSLP Kota Yogyakarta di Hotel KJ Yogyakarta, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya keberlanjutan menjadi kunci dari kegiatan TSLP dapat dikatakan berhasil. Aman juga menekankan adanya proporsionalisasi dari masing-masing peran di Forum TSLP Kota Yogyakarta. Seluruh pihak yang tergabung dalam forum harus bisa mengambil peran yang berbeda-beda. Selain itu antara peran dan sasaran program tidak boleh didominasi.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono mengatakan Forum TSLP Kota Yogyakarta diadakan setiap tahun untuk mendapatkan masukan mengenai program-program perusahaan yang dapat disinergikan dan kolaborasi dengan program-program di Kota Yogyakarta. Forum ini harapannya dapat mendorong akselerasi penyelesaian permasalahan-permasalahan di Kota Yogyakarta.
”Di forum ini, ada masing program-program CSR bisa memberikan kontribusi terhadap kegiatan atau program Pemkot Yogya yang berdampak pada kepentingan masyarakat. Memang persoalan di Yogya salah satunya sampah,” tambah Agus ditemui di sela Musrenbang Forum TSLP Kota Yogyakarta.
Pihaknya menegaskan dalam mengatasi permasalah dan pembangunan pemerintah ada anggaran dari APBN dan APBD. Namun anggaran itu terbatas dan terkadang ada beberapa kriteria yang tidak bisa dipenuhi sehingga tidak bisa dibiayai APBN dan APBD. Dalam kondisi itu peran TSLP bisa masuk untuk berkolaborasi dengan pemerintah sesuai peran masing-masing. Tidak hanya sampah, tapi juga persoalan lain seperti kemiskinan dan stunting.
“Peran CSR ini dalam bentuk kolaborasi. Makanya penyamaan persepsi sangat penting dalam forum. Pembagian perannya seperti dalam pelaksanaan program pemerintah utamanya yang langsung menyentuh masyarakat,” paparnya.
Agus menyatakan Pemkot Yogyakarta mengucapkan terima kasih kepada korporasi di Forum TLSP atas komitmen yang berkelanjutan untuk berkolaborasi dalam pembangunan di Kota Yogyakarta. Saat ini ada 58 perusahaan yang tergabung dalam Forum TLSP Kota Yogyakarta.
Sedangkan Pimpinan Cabang Senopati Bank BPD DIY, Gunawan Hasri Baskoro selaku Ketua Forum TSLP Kota Yogyakarta menyampaikan Forum TSLP Kota Yogyakarta hadir sebagai fasilitator dan dinamisator yang menyelaraskan kebutuhan CSR perusahaan dan pembangunan masyarakat. Forum TLSP Kota Yogyakarta pada tahun 2023 telah memfasilitasi sebanyak 397 program kegiatan CSR atau TSLP dengan nilai sekitar Rp 6,3 miliar. Pihaknya mengajak korporasi untuk bergabung dalam Forum TSLP Kota Yogyakarta agar memudahkan perusahaan dalam mengelola program CSR sehingga berdampak signifikan, terarah dan berkelanjutan.
“Untuk sampah yang menjadi permasalahan di Kota Yogyakarta prinsipnya kami di Forum TSLP kami akan menghimpun program yang terencana untuk mengoptimalisasikan pengelolaan sampah yang sudah ada. Kita akan lebih suport untuk equipment (peralatan) nanti melalui Forum TSLP. Kita pasti ada anggaran yang masuk ke situ yang sudah kita koordinasikan dengan Bappeda sebagai sekretariat TSLP,” pungkas Gunawan.(Tri)