Peringatan HLUN Wujudkan Lansia Yogya Sehat, Bahagia dan Mandiri
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 tingkat kota pada Rabu (8/5/2024) di Taman Legawong. Kegiatan itu diisi dengan senam bersama sampai penampilan seni tari warga lanjut usia (lansia) di Kota Yogyakarta. Peringatan HLUN ke-28 mengusung tema mewujudkan lansia sehat, bahagia, mandiri dan bermartabat menuju Yogyakarta Kota Ramah Lansia.
Peringatan HLUN ke-28 diikuti sekitar 145 lansia dari unsur Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia Kota Yogyakarta, Komisi Lansia Kemantren dan Kelurahan serta Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia di Kota Yogyakarta. Selain itu ada kegiatan pemeriksaan kesehatan dan motivasi kesehatan dan keagamaan.
Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan tari edan-edanan yang ditampilkan oleh sekitar 10 lansia dari Komisi Lansia, Abiyasa Kelurahan Rejowinangun. Menurut salah satu peserta tari edan-edanan, Hariyanto bagian yang sulit dari tari edan-edanan adalah gerakan bolak balik karena dirinya sudah berusia lansia. Namun dengan menari itu diakuinya melatih tidak pikun karena harus mengingat-ingat gerakan-gerakan.
“Latihannya ini baru tiga kali. Ternyata sangat semangat sekali dan rodo gembroyos (berkeringat) sehat. Memang dalam hal ini kesenian itu ternyata juga menambah imun khususnya bagi lansia. Baik dari gerakannya dan sebagainya dan hubungan silaturahmi semakin baik dan dekat,” tutur Hariyanto ditemui di sela peringatan HLUN ke-28 Kota Yogyakarta.
Penampilan tari edan-edanan hingga senam bersama membuktikan lansia di Kota Yogyakarta sehat, bahagia dan aktif. Hal itu sejalan dengan tema peringatan HLUN Kota Yogyakarta tahun 2024. Ketua Komda Lansia Kota Yogyakarta Atik Wulandari yang hadir dalam peringatan tersebut mengucapkan selamat HLUN ke-28 Kota Yogyakarta.
“Dengan tema yang diangkat kita berharap semua para lansia di kota Yogyakarta selalu diberi kesehatan, tetap semangat dan bermanfaat untuk lingkungan. Di Kota Yogyakarta, harapan kami akan ramah lansia dan layanan kesehatan untuk lansia juga meningkat,” kata Atik.
Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan momentum kegiatan memperingati HLUN ke-28 tidak hanya jadi ajang silaturahmi tapi juga inspirasi bagi semua. Pihaknya menegaskan angka usia harapan hidup di Kota Yogya paling tinggi di Indonesia. Menurutnya hal itu menunjukkan kehidupan sosial dan ekonomi di Kota Yogya layak untuk menjadi kota ramah lansia karena terbukti lansia berumur panjang, sehat, bahagia dan mandiri. Namun berbagai upaya yang dilakukan untuk lansia tentu masih ada kekurangan.
“Bicara kota ramah lansia maka faslitas publik juga harus berpihak kepada lansia. Misalnya di puskesmas ada ruang tunggu khusus lansia atau tidak. Fasilitas-fasilitas lain seperti rumah sakit dan perkantoran juga harus ramah lansia. Ini yang akan terus kita kejar supaya betul-betul Kota Yogyakarta ini kota yang ramah lansia, sehingga panjenengan (lansia) dalam mengakses fasilitas dan pelayanan publik tidak mendapatkan kesulitan,” jelas Singgih.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang menyatakan berdasarkan data Dindukcapil Kota Yogyakarta per Desember 2023, jumlah lansia mencapai 62.183 jiwa dari total 414,000 jiwa penduduk di Kota Yogyakarta. Jumlah itu sekitar 15 persen dari total jumlah penduduk lansia di Kota Yogyakarta. Persentase itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 14 persen. Oleh sebab itu lansia menjadi perhatian Pemkot Yogyakarta.
“Peringatan ini agenda rutin setiap tahun sebagai bagian dari pemberdayaan sosial. Ini juga salah satunya kita silaturahmi dan diwujudkan seperti dengan senam bersama. Dengan senam semakin sehat dan yang pasti lansia di Kota Yogya akan semakin baik,” ucap Tion. (Tri)