Pembangunan 10 Paket Strategis Pemkot Yogya Tahun 2024 Sesuai Tata Kala

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta telah menetapkan 10 paket strategis pembangunan tahun 2024. Saat ini tahapan pembangunan 10 paket strategis tersebut, sebagian sudah dimulai. Pemkot Yogyakarta memastikan pembangunan 10 paket strategis itu masih sesuai tata kala dan ditargetkan selesai tahun 2024.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono tahapan pelaksanaan pembangunan paket strategis yang diampu Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, sampai kini masih sesuai tata kala. Waktu yang tersisa sampai akhir tahun 2024 masih mencukupi untuk mengerjakan pembangunan paket strategis.
"Semua sesuai tata kala. Dari sisi waktu ok, masih aman ," kata Agus ditemui di sela Musrenbang Forum TSLP Kota Yogya belum lama ini.
Sepuluh paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2024 ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota Yogyakarta nomor 119 tahun 2024. Semua paket strategis Pemkot Yogyakarta itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah dan memastikan  pembangunan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Permukiman di atas bantaran Sungai Code di Terban (sisi kanan) mulai dibongkar untuk penataaan kawasan kumuh yang masuk dalam paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2024.

Sepuluh paket strategis itu meliputi pembangunan gedung Grha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan atau tahap II, pembangunan gedung instalasi bedah sentral RS Jogja, pemeliharaan berkala Jalan Gedongkuning sisi selatan, pembangunan gedung Puskesmas Pakualaman dan Kraton, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Karangmiri, pembangunan SMP N 10, perluasan gedung fasilitas dan pengadaan perabot layanan Perpustakaan Kota Yogyakarta, pembangunan saluran air hujan Kelurahan Giwangan RW 13 serta penataan permukiman kumuh Kelurahan Terban RT 2 RW 1.
Agus menyatakan sebagian besar paket strategis 2024 itu diampu Dinas PUPKP Kota Yogyakarta. Sedangkan paket lainya di bawah kewenangan dinas terkait masing-masing. Misalnya untuk puskesmas diampu Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Salah satu paket strategis yang  ditangani Dinas PUPKP Kota Yogyakarta adalah pembangunan Grha Budaya di Taman Budaya Embung Giwangan yang kini sudah tahap lelang pengadaan. Pembangunan menggunakan pagu sekitar Rp 27 miliar dari dana keistimewaan yang dikelola dalam APBD Kota Yogyakarta 2024.
"Yang paling besar Graha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan. Ini lanjutan untuk yang Taman Budaya Embung Giwangan. Sudah ada DED-nya. Desain bangunan sudah di koordinasikan dengan Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya," terangnya.

Gambar 3 dimensi desain bangunan Grha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan.

Selain itu ada pemeliharaan berkala Jalan Gedongkuning sisi selatan berupa pengaspalan ulang. Pekerjaan itu merupakan lanjutan dari pengaspalan ulang yang dilakukan tahun 2023 di Jalan Gedongkuning sisi utara. Termasuk penataan permukiman kawasan kumuh di Terban yang menggunakan dana APBN dari Dana Alokasi Khusus sekitar Rp 4 miliar dan APBD sekitar Rp 8 miliar.
"Penataan permukiman kawasan kumuh di Terban saat ini juga sudah mulai," ujar Agus.
Secara terpisah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Waryono mengatakan pembangunan gedung Puskesmas Pakualaman dan Kraton dilakukan karena bangunan yang lama kurang representatif untuk memberikan pelayanaan yang optimal kepada masyarakat. Saat ini paket pekerjaan pembangunan Puskesmas Pakualaman dan Kraton dalam tahapan lelang secara elektronik.
"Gedung Puskesmas Pakualaman akan dibangun dua lantai di Jalan Purwanggan. Untuk gedung Puskesmas Kraton dibangun satu lantai di Jalan Langenastran. Lokasinya lebih luas dan akan dibangun lebih bagus. Target Juni harus sudah mulai masuk pengerjaan pembangunan fisik selama enam bulan," jelas Waryono saat dikonfirmasi pada Senin(13/5/2024).
Dia menyebut pembangunan gedung Puskesmas Pakualaman menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari APBN dengan pagu sekitar Rp 8,3 miliar. Sedangkan pembangunan gedung Puskesmas Kraton memakai DAK sekitar Rp 5,8 miliar. Pengerjaan pembangunan gedung dua puskesmas itu lokasinya yang berbeda dengan gedung lama. Oleh sebab itu pihaknya memastikan pelayanan Puskesmas Pakualaman dan Kraton tetap berjalan seperti biasanya.(Tri)