KOTA YOGYAKARTA MILIKI BUNDA PAUD
Sebanyak 59 Ibu di tingkat Kecamatan dan Kelurahan se Kota Yogyakarta dinobatkan menjadi ibunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Ibunda Paud Kota Yogyakarta Tri Kirana Haryadi ditandai pemasangan salempang, di Ruang Utama Atas, Rabu (31/06)
Penobatan kali ini merupakan pertamakali, dimana sebelumnya Bunda Paud Kota Yogyakarta Trikirana Haryadi Suyuti telah dinobatkan Jakarta. “ Saya berharap semoga Bunda PAUD dapat berperan dalam pengembangan propgram PAUD diwilayah, terutama dalam mensosialisasikan pentingnya PAUD kepada masyarakat dan menjadi figur orangtua yang bijaksana guna mewujudkan masa kanak-kanak yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlaq mulia”, kata Ana Haryadi.
Ditambahkan Ana, selain hal tersebut diatas, secara luas dapat menjadi tauladan semua pihak untuk lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap perkembangan anak. Membekali anak dengan pendidikan yang baik dan terarah, menyisihkan waktu untuk bermain anak dan menjadi sahabat bagi anak. Sehingga pada waktunya nanti anak-anak akan siap untuk melanjutkan sekolah, siap memasuki dunia sosial dan siap untuk menghadapi kehidupan.
“Penobatan Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Kelurahan ini yang menjadi Bunda adalah Istri camat atau lurah, namun apabila camat dan lurahnya perempuan maka selain sebagai camat atau Lurah sekaligus sebagai bunda paud, Kenapa hal ini harus kita lakukan, sebab, pendidikan sebagai salah satu sarana untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, termasuk Pendidikan Usia Dini ini, karena PAUD merupakan tahap yang sangat menentukan dalam pengembangan kecerdasan”, jelas ana Haryadi.
Sementara itu Sekretaris Daerah dalam sambutanya mengatakan, Pendidikan anak usia dini merupakan hal yang sangat penting karena usia nol hingga enam tahun merupakan pereode emas perkembangan anak yang merupakan fase terpenting bagi pertumbuhan anak-anak. Oleh karena itu pada usia tersebut perlu diletakkan dasar-dasar pendidikan Karakter kecerdasan emosi dan spiritual, bahasa serta Komunikasi.
“ Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang potensial, karena sebagai wilayah perkotaan memiliki potensi sumberdaya manusia berupa populasi usia produktif yang jmlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas ini dapat kita kelola dengan baik, populasi usia produktif akan menjadi bonus demografi yang sangt berharga. Peluan ini tentu harus kita tangkap secara cermat. Sebab, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik”, katanya.