PDAM Tirtamarta Luncurkan Buku Satu Abad Melayani Rakyat
Jetis - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta kembali meluncurkan buku yang berisikan rekam jejak sejarah perjalanannya dengan judul Tirtamarta Satu Abad Melayani Rakyat, pada Rabu (15/5/2024) yang juga merupakan lanjutan dari buku Air Minum Untuk Republik.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, buku tersebut menjadi satu penanda bahwa PDAM Tirtamarta selama hampir 100 tahun terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik dalam penyediaan air bersih dan sehat kepada masyarakat.
"Peluncuran buku ini menjadi momentum untuk menyongsong satu abad PDAM Tirtamarta dalam melayani rakyat sejak tahun 1926. Ini merupakan narasi dari proses panjang, tidak hanya manisnya saja tapi juga tantangan yang dihadapi bagaimana pada masa itu teknologi belum secanggih sekarang, tapi inovasi terus dilakukan supaya pada saat kemarau air tetap mengalir sampai ke rumah warga," katanya.
Menurutnya sebagai perusahaan yang strategis, PDAM Tirtamarta tidak hentinya berinovasi untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat dalam penyediaan air yang bukan hanya bersih tapi juga sehat untuk dikonsumsi.
"Tidak ada kehidupan yang tidak membutuhkan air, karena air adalah sumber kehidupan. Kemudian tidak hanya air bersih saja, tapi juga air yang sehat menjadi kebutuhan masyarakat. Kami harap momentum menuju 100 tahun PDAM Tirtamarta ini dapat menambah semangat dan motivasi untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Yogyakarta," tuturnya.
Direktur PDAM Tirtamarta Yogyakarta, Majiya menyampaikan dalam buku Tirtamarta Satu Abad Melayani Rakyat merupakan perwujudan jejak sejarah panjang yang harapannya tidak hanya memberikan pengetahuan dan wawasan, tapi juga inspirasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Kami percaya bahwa pelayanan publik harus terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman agar tercipta pelayanan yang prima. Pada setiap halaman dalam buku ini juga berisi pesan yang berharga dan bermakna, yang dapat menjadi pedoman kami untuk terus mengimprovisasi dan berinovasi dalam penyediaan air minum juga air bersih dan sehat kepada masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya," ujarnya.
Sementara itu penulis dan sejarawan dari Universitas Gadjah Mada, Sri Margana menyampaikan dalam buku lanjutan tersebut tidak hanya membahas tentang sejarah berdirinya PDAM Tirtamarta, tapi juga proses dan perjalanan yang ditempuh untuk tetap bertahan hingga sekarang dengan berbagai tantangan yang dihadapi.
"Kalau pada buku Air Minum Untuk Republik lebih mengulik tentang sejarah berdirinya PDAM Tirtamarta, kali ini disajikan data-data terbaru termasuk arsip dan manuskrip penting dalam konteks lebih luas yang juga berkaitan dengan sejarah Kota Yogyakarta sejak awal abad ke-20. Kemudian bagaimana proses pemasangan jalur perpipaan dari Kalikuning di Kaki Gunung Merapi hingga ke Kota Yogya, termasuk gejolak politik dan agresi militer Belanda pada masa itu," terangnya. (Jul)