Pemkot Gandeng Komunitas dalam Pelestarian Budaya

UMBULHARJO - Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menerima kunjungan Wakil Walikota Bukittinggi Sumatera Barat Marfendi di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta, Kamis (16/5). Kunjungan ini dalam rangka mempelajari cara Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melestarikan kebudayaan dengan melibatkan komunitas seni budaya yang ada di Kota Yogyakarta.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pelestarian budaya yang ada di Kota Yogyakarta didukung dengan adanya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal ini membuat efektivitas dalam aktivitas budaya yang ada di Kota Yogyakarta semakin hari semakin meningkat dan bahkan menambah jumlah seniman handal yang ada di Kota Yogyakarta.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo saat menyambut kunjungan Wakil Walikota Bukittinggi Sumatera Barat di Ruang Yudhistira Balaikota Yogya, Kamis (16/5).

“Budaya ini tidak kita ciptakan tapi dengan sukarela tumbuh di masyarakat. Karena memang masyarakat tidak mau diam dalam hal budaya yang mereka percaya dan tekuni. Pemerintah saat ini memfasilitasi apa yang dibutuhkan bagi kelompok-kelompok budaya yang tumbuh di masyarakat yang berkembang luar biasa,”jelas Singgih saat sambutan.

Pihaknya menambahkan harapannya, seniman budaya yang ada di Kota Yogyakarta terus pengembangan kebudayaan, melakukan pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan.

“Selain itu, akan semakin banyak penggerak budaya yang akhirnya dapat memperbanyak penerus budaya dan melestarikan budaya yang ada di Kota Yogyakarta. Karena sebuah kelompok tanpa adanya penggerak maka tidak berjalan pula budaya yang akan dilestarikan,”ungkapnya.

Kunjungan ini sekaligus sebagai ajang diskusi dan bertukar pikiran tetang cara Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menggandeng komunitas untuk melestarikan kebudayaan.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengungkapkan, pelestarian budaya yang ada di Kota Yogyakarta tidak terlepas dari asal mula atau sejarah yang ada setiap wilayah yang ada di Kota Yogyakarta.

“Adaya sejarah sejah dahulu ini menjadi penanda kebudayaan dan masih dilestarikan dan dikembangkan hingga saat ini oleh pemerintah tentunya dengan gaya dan informasi yang disesuaikan dengan zaman saat ini,”ujarnya.
Sehingga dengan demikian dapat menarik perhatian khususnya anak-anak muda untuk ikut melestarikan budaya dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga mampu mengoptimalkan budaya itu sendiri.

Yetti menambahkan, hingga saat ini Kota Yogyakarta memiliki 200 sanggar dan lembaga budaya yang sudah ber NIK. “Kami hadir memfasilitasi mereka. Memang sengaja kita adakan nik supaya jelas dan menjadi sangat berdaya. Sehingga harapannya, mereka masuk dalam standar sertifikasi Internasional dan mereka disejajarkan dengan seniman Internasional,”imbuhnya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti saat memberikan sambutan.

Wakil Walikota Bukittinggi Sumatera Barat, Marfendi mengucapkan, terima kasih atas penerimaan yang hangat dari Pemerintah Kota Yogyakarta. 

Dimana Kota Yogyakarta sampai saat ini masih menjadi kota tujuan untuk menimba ilmu khususnya dalam melestarikan budaya.

Ia berharap, dalam kegiatan yang diikuti sebagian besar merupakan anak muda ini, harapannya akan menerapkan apa yang menjadi kekuatan Kota Yogyakarta dalam melestarikan budaya dengan menggandeng komunitas budaya di wilayah.

Kegiatan berlangsung secara lancar dan hangat. 

“Saya ingin, kota tujuan seperti Kota Yogyakarta yang mempertahankan budaya juga diterapkan dan ditiru di Bukittinggi terutama dalam hal pelestarian budaya Minang. Semoga nantinya akan terlaksana dengan lancar dan melestarikan budaya yang harus dirawat dan dijaga,”ungkapnya. (Hes)

Foto bersama, dokumentasi Kunjungan Wakil Walikota Bukittinggi Sumatera Barat.