Pawai Budaya Unduh-Unduh Wujud Syukur Masyarakat Klitren

GONDOKUSUMAN- Masyarakat di Kelurahan Klitren mengadakan Pawai Budaya Unduh-Unduh sebagai wujud syukur, pada Minggu (19/5/2024). Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi kegiatan itu karena menjadi bagian dari melestarikan budaya.
Pawai Budaya Unduh-Unduh di Kelurahan Klitren menampilkan 11 gunungan dari perwakilan kampung, lembaga pendidikan di Klitren dan gereja di Gondokusuman. Gunungan membawa hasil bumi seperti sayuran dan buah, jajanan pasar, camilan anak sampai produk-produk pedagang kaki lima dan toko di Klitren. Pawai dikawal prajurit bregada dan dimeriahkan drum band sekolah.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengapresiasi Pawai Budaya Unduh-Unduh masyarakat di Kelurahan Klitren. Kegiatan pawai budaya itu menjadi bagian dari melestarikan tradisi budaya di masyarakat Kota Yogyakarta. Apalagi Pawai Budaya Unduh-Unduh sudah digelar sampai 6 kali.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo memukul kentongan menandai Pawai Budaya Unduh-Unduh di Kelurahan Klitren dimulai 

"Tentu ini membanggakan bagi kami di Pemkot Yogyakarta. Ini dalam rangka untuk melestarikan budaya Unduh-Unduh di Kelurahan Klitren," kata Singgih saat membuka dan melepas Pawai Budaya Unduh-Unduh.
Menurutnya Pawai Budaya Unduh-Unduh juga bisa dibungkus sebagai promosi pariwisata di Kota Yogyakarta. Terutama pariwisata berbasis budaya. Kalau bisa dipromosikan lebih bagus, kegiatan itu bisa menarik wisatawan. Pihaknya meminta Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta  untuk membantu promosi kegiatan itu.
"Saya berharap ini bisa menjadi. atraksi wisata yang berbasis budaya. Ada dua tujuan, wisatawan bisa menikmati dan mengapresiasi tetapi budaya tetap lestari," ucapnya.

Pasukan bregada perempuan mengawali Pawai Budaya Unduh-Unduh di Klitren.

Sementara itu Ketua Paguyuban Seni dan Budaya Kelurahan Klitren, Sugeng Kiswanto mengatakan Pawai budaya Unduh-Unduh adalah kegiatan unggulan di Kelurahan Klitren. Dia menuturkan tradisi Unduh-Unduh awalnya diadakan Gereja Gondokusuman, dan Samirono Baru. Lalu diadopasi masyarakat Klitren sehingga menjadi milik masyarakat.
"Tujuan Unduh Unduh itu ucapan syukur dari masyarakat kepada Tuhan," ujar Sugeng.
Dia menyatakan Unduh-Unduh berasal dari kata mengunduh atau panen. Makna panen di kota tidak panen hasil bumi tapi panen hasil kerja seperti naik jabatan, naik kelas dan misal pedagang laris produk yang dijual. Pawai Budaya Unduh-Unduh melintasi Jalan Urip Sumoharjo dan berakhir di Embung Langensari.

Beragam gunungan dibawa dalam Pawai Budaya Unduh-Unduh di Klitren

"Harapannya tetap seperti ini akan lestari tiap tahun karena menjadi unggulan dari Kelurahan Klitren. Dari kita untuk Kita," pungkasnya.(Tri)