Maju Lomba Kelurahan, Rejowinangun Unggulkan Wisata Agro Edukasi

KOTAGEDE - Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede menyambut Tim Juri Klarifikasi dan Verifikasi Lapangan Lomba Desa/Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2024 di Kelurahan Rejowinangun, Senin (20/5).

Lurah Kelurahan Rejowinangun, Handani Bagus Setyarso mengatakan, daya tarik di Kelurahan Rejowinangun hingga dipercaya mewakili Kota Yogyakarta pada Lomba Desa/Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2024 adalah banyaknya potensi yang ada diwilayah.

Tim Juri Klarifikasi Lapangan Lomba Desa/Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2024 saat melakukan verifikasi administrasi di Kelurahan Rejowinangun, Senin (20/5).

Tidak hanya potensi semata, tetapi potensi yang dimiliki ini menjadi unggulan dengan tetap mempertahankan keunikan lokalnya, diantaranya Kelurahan Rejowinangun memiliki pengembangan Kampung Wisata Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), pengelolaan sampah melalui penerapan metode Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja (Mbah Dirjo), Lorong Sayur Bahagia, penemuan inovasi alat pembakar sampah ramah lingkungan, serta Kerja Terpadu Penanganan Stunting ‘Kertu Penting’, dan masih banyak lainnya.

“Kelurahan Rejowinangun memiliki banyak potensi, utamanya dari Kampung Wisata dan Pokdarwis. Potensi ini ada tentunya dengan kita menggali ke wilayah dengan cara pengklasteran seperti klaster budaya, kuliner, kerajinan, herbal, serta agro edukasi,”jelas Handani saat diwawancarai pada kegiatan Kunjungan Tim Juri Klarifikasi Lomba Desa/Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY. 

Kelurahan Rejowinangun juga menemukan inovasi alat pembakar sampah ramah lingkungan.

Pihaknya meyakini bahwa Kelurahan Rejowinangun bisa maju tingkat Nasional. “Saya berharap, potensi yang ada di Kelurahan Rejowinangun ini akan menghantarkan untuk maju di tingkat Nasional,”ungkapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudho mengungkapkan, potensi yang dimiliki Kelurahan Rejowinangun ini merupakan wujud nyata dari harmonisasi antara kinerja aparatur kelurahan dengan masyarakat. 

Sehingga harapannya, keberadaan kelurahan tidak hanya terkait dengan aspek administrasi, namun juga aktif dalam upaya pemberdayaan, serta kolaborasi dengan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat Kelurahan Rejowinangun yang sejahtera.

Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudho bersama Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY, Danang Setyadi.

“Potensi yang dimiliki ini membawa keindahan dengan lima klaster kehidupan yang ada di masyarakat Kelurahan Rejowinangun. Semoga inovasi dan pengembangan seperti UP2K ini dapat terus ditingkatkan,”jelasnya.

Ia juga menyebutkan tidak hanya pengembangan potensi saja yang terus ditingkatkan, namun permasalahan sampah yang ada di Kota Yogyakarta juga sangat diperhatikan dengan upaya pilah, olah, sampah dari sumbernya.

Di Kampung Pilahan juga anak-anak diwilayah disediakan Pojok Baca yang difasilitasi secara gratis.

“Saya berharap, dengan apa yang dilakukan ini, tidak hanya sebagai kunjungan semata. Tetapi ini menjadi pemicu semangat untuk terus berbenah menjadi Kelurahan yang terbaik di Kota Yogyakarta,”imbuhnya.

Selanjutnya, Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY, Danang Setyadi mengucapkan, selamat dan sukses untuk Kelurahan Rejowinangun yang memiliki lima klaster dalam pengembangan pembangunan di wilayah.

Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY, Danang Setyadi saat sambutan.

Lomba Desa/Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2024 ini diikuti oleh empat Kalurahan dan tiga Kelurahan di DIY. Selain Kelurahan Rejowinangun yang mewakili Kota Yogyakarta, Kelurahan Purwokinanti juga mewakili lomba kelurahan Tingkat DIY.

“Tahapan verifikasi ini sudah tahapan kedua. Tim akan klarifikasi dokumen penilaian administrasi. Tahapan selanjutnya, jika lolos akan mengikuti tahapan selanjutnya yaitu pada tahapan paparan yang akan berlangsung pada 3 Juni 2024,”katanya.

Menurutnya, potensi di Kelurahan Rejowinangun dengan lima klaster sangatlah menarik dan dapat ditiru di wilayah lainnya.

Tim penilaian juga diajak untuk mengunjungi Lorong Sayur Bahagia yang berada di Kampung Pilahan.

“Saya berharap, inovasi ini jangan dipatenkan. Sehingga capaian yang sudah dilakukan untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup, mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan media publikasi ini dapat ditiru dan seluruh wilayah Kota Yogyakarta terinspirasi dan maju bersama,”ungkapnya. (Hes)