Kota Yogya Rayakan Hari Batik Nasional

Pemerintah Kota Yogyakarta berserta Paguyuban Sekarjagad menggelar acara untuk Memperingati Hari Batik Nasional Ke-4, ceremonial pembukaan dilangsungkan  di Monumen Batik Titik Nol Yogyakarta Rabu pagi (2/10) bersama Wakil Walikota Imam Priyono dan Ketua Penggerak PKK Tri Kirana Muslidatun.  Acara dihadiri oleh Puluhan siswa SMA dan SMP dari SMSR ,SMP Stelladuce I Yogyakarta dan perajin batik se Kota Yogya. 

Para siswa tersebut memperingati hari batik nasional dengan memperagakan tarian polska dengan mengenakan batik hasil karya mereka sendiri di monument batik di sebelah selatan Gedung Agung Yogyakarta. Tak hanya itu acara tersebut dimeriahkan oleh demo membatik siswa SMSR Yogyakarta dan iringan sajian music dari kelompok music rakyat.

Saat ditemui di sela kegiatan membatik, salah seorang siswa SMSR, Astri mengatakan bahwa membatik itu menyenangkan. "Membatik itu susah susah gampang sebab membutuhkan kehati-hatian dan konsentrasi tinggi, lewat membantik saya bisa menuangkan perasaan saya." katanya. 

Pada acara tersebut di hadiri juga oleh GBPH Prabukusumo yang juga pemilik museum batik Kraton Yogya. Beliau mengatakan, batik saat ini sudah diakui dunia internasional sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Tentu akan sangat mubazir jika Indonesia tidak menyiapkan generasi yang siap mengawal kelestarian batik itu sendiri. Menanamkan rasa bangga terhadap anak-anak tentang batik merupakan langkah mendasar untuk melestarikan batik asli Yogyakarta. Ditengah menjamurnya batik printing, maka langkah itu merupakan hal penting untuk menumbuhkan lagi industri batik tulis di Yogyakarta.

Beliau juga menambahkan Saat ini Batik tidak hanya identik dengan kaum tua, generasi muda harus ikut mencintai dan menggunakan batik. “BatikYogya sangat berbeda dengan batik dari daerah lain. Setiap pola batik dari Yogya mengandung makna dan filosofinya yang memiliki nilai budaya sangat tinggi jadi kalau ada anak memakai batik tersebut harapannya akan dapat menjadi anak yang baik, luhur budinya, mulia, dan sebagainya” Katanya 

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono menyampaikan batik yang merupakan warisan sejak jaman prasejarah telah berkembang pesat dan memunculkan keberagaman motif. Batik bukan hanya suatu produk tetapi sebuah proses kreatif dari masyarakat maka harus dilestarikan dan disosialisasikan kepada semua pihak. “Sudah semestinya sebagai warga Jogja untuk lebih memahami Batik. Karena Batik adalah salah satu produk unggulan kerajinan Jogja dan bagian dari daya tarik wisata.

Di penghujung acara dilakukan pelepasan ratusan balon yang digantungi deklarasi dan diberi nomor,,  bagi yang menemukan dapat menukarkan nomor tersebut di jalan Kemetiran Kidul no60.(Hanang)