TIM EVALUASI BIDANG PEKERJAAN UMUM KUNJUNGI KOTA YOGYAKARTA

Rombongan dari Kementrian Pekerjaan Umum mengunjungi Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan tersebut merupakan Tim Juri Evaluasi Lapangan Penilaian Kinerja Pemerintah daerah Bidang Pekerjaan Umum (PKPD PU) RI Tahun 2013, rombongan yang diterima langsung Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono ini berlangsung di Ruang Rapat Wakil Walikota, Rabu (09/10). Penilaian dilakukan untuk memilih faslitas umum dan pemanfaatannya yang terbaik se-Indonesia dalam beberapa kategori.


Ketua Tim Juri Penilaian Kinerja Pemda Bidang PU, Ir. Nieke Nindyaputri, M.S.c, dalam sambutannya maksud dan tujuan menerangkan, Yogyakarta termasuk dalam lima kota kecil-menengah lainnya yang dinilai, yakni Payakumbuh, Solok, Banda Aceh, Gorontalo, dan Probolinggo. Pihaknya akan melihat keadaan fisik dan nonfisik, dan melakukan penilaian secara pasif. "Melihat data yang ada Kota Yogyakarta cukup sering mendapat juara sejak 2005 sampai 2008. Tahun 2005 misalnya juara dalam bidang sanitasi. Tahun 2006 juara dua. Tahun 2007 persampahan juara satu. Tahun 2008 juga menang lagi. Tapi sejak 2009 jarang mendapatkan lagi khususnya di bidang ke PU an, namaun penghargaan dibidang lain mestinya setiap tahun mendapatkan" katanya.


Ditambahkan Nieke, pihaknya selain meniali dengan tanya jawab, juga akan menialai secara langsung dilapangan. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung perkembangan dari tahun ke tahun, sejauh mana dan perkembangan apa yang terjadi.


Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono menanggapi Tim evaluasi, menjelaskan, dalam bidang penyediaan air bersih, Pemerintah Kota Yogyakarta menghimbau PDAM Tirtamarta tidak hanya menjual air perpipaan saja, akan tetapi juga memberi air bersih. Sealin itu setiap hari Selasa dan Kamis, PDAM Tirtamarta rutin melakukan pemeriksaan dan memberi obat ke sumur-sumur yang mengandung bakteri e-coli.


"Beberapa sumur yang tercemar bakteri coli, kita sudah bersihkan dengan sistem jemput bola. Kami juga terus mendidik masyarakat pentingnya hidup bersih serta menggunakan air bersih. Selain pemeriksaan sumur yang tercemar bakteri coli, kami memasang alat penjernih supaya air siap minum, utamanya dikawasan pinggir sungai. Jumlah alat tersebut ada sekitar 150 buah yang pemeliharaannya dilakukan oleh kimpraswil dan PDAM," papar Imam. Ditambahkan Imam, bahkan anak-anak PAUD di Kota Yogya sudah ditanamkan sikap sejak dini untuk berusaha mencintai lingkungan. Di lokasi tertentu, menurutnya sudah dibentuk Laskar Berlian, yakni para siswa SD yang bertugas melakukan sosialisasi mengatasi jentik nyamuk. "Masyarakat selalu dilibatkan. Jadi kalau ada drainase mampet bisa langsung dipantau masyarakat," imbuhnya.


Menyinggung masalah pengelolaan sampah, Imam menjelaskan, dalam bidang pengelolaan sampah, sudah terdapat sekitar 200 bank sampah di Kota Yogya, dan terus diperluas. Masyarakat telah diajar memilah sampah, untuk menghasilkan keuntungan bagi mereka sendiri. "Mereka telah dilatih untuk mengelola sampah serta diberi bantuan alat oleh Pemkot untuk mengelola sampah organik dan anorganik, sehingga bisa dipilah mana yang laku dijual," ujarnya. (and)