WALIKOTA PIMPIN PASANG PATHOK TAHUN ALIP 1947/2013, UMKM AKAN DIFASILITASI
Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti memimpin pemasangan Pathok Sekaten tanda dimulainya pembangunan sarana dan prasarana perayaan Sekaten tahun Alip 1947/2013 Masehi di Alun Alun Utara Kota Yogyakarta, Selasa,(05/11) pagi.
Prosesi pemancangan pathok didahului dengan arak-arakan bregodo pembawa kayu pancang dan pukul besi serta rombongan terdiri dari Walikota Yogyakarta, penghageng Kraton Yogyakarta yakni GBPH Hadiwinoto dan GBPH Prabukusumo, Sekda dan para Asisten Sekda, para kepala SKPD, Camat dan undangan dari Gedung Dwi Soto Warso menuju ke Alun-Alun Utara diiringi dengan sholawatan dari kelompok Sholawatan dari kecamatan Kotagede. Walikota merupakan orang pertama menancapkan pathok kemudian disusul GBPH Hadiwonoto dan GBPH Prabukusumo sebagai wakil dari pihak Keraton Yogyakarta. Kemudian pemancangan dilanjutkan oleh Sekda Kota Yogyakarta, Titik Sulastri, para Asisten, ke-14 camat dan terakhir ketua panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun Alip 1947/2013 Ir, Aman Yuriadijaya. Setelah pemancangan rombongan kembali ke gedung Dwi Soto Warso untuk dilanjutkan acara pemotongan tumpeng dan doa bersama mohon keberhasilan pelaksanaan Sekaten. Sedangkan segala uba rampe yang ada disekitar pathok menjadi rebutan warga. Menurut mereka uba rampe ini akan membawa rejeki bagi keluarganya.
Walikota Yogyakarta berharap pelaksanaan Pasar Malam Sekaten yang akan dibuka tanggal 06 Desember 2013 dan digelar selama 40 hari ini dapat menjadi wahana pemberdayaan ekonomi masyarakat. Haryadi menambahkan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindakoptan akan memfasilitasi UMKM yang ada. “ Nantinya stand-stand akan dikelolah oleh Dinas Perindakoptan, sehingga bisa memfasilitasi UMKM-UMKM yang ada. Sehingga adaya PMPS ini bisa meningkatkan masyarakat melalui kegiatan usaha,” urai Walikota.
Walikota juga mengatakan berdasarkan usul, saran dan kritikan penyelenggaraan PMPMS tahun lalu baik dari masyarakat maupun pihak Keraton Yogyakarta, tahun ini panitia bertekad memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaannya. “ Masukan dari semua pihak termasuk dari pihak Keraton dan Masyarakat, akan kami perbaiki dan kami lakukan pembenahan-pembenahan, terutama penataan parkir. Sehingga pengunjung akan nyaman datang ke PMPS,” tambah Walikota. Rencananya area parkir akan ditata di tiga titik yakni sebelah utara, timur dan barat.
Walikota menambahkan peristiwa Sekaten tidak bisa terlepas dari Keraton, Masjid Agung dan Alun-Alun Utara. Ketiganya ini merupakan simbol peristiwa Budaya yang diwakili Keraton, Religi diwakili Masjid Agung Yogyakarta dan Alun-Alun Utara mewakili perekonomian. Para pengunjung juga akan gratis masuk ke area PMPS tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Sementara itu, pengahgeng Keraton GBPH Hadiwinoto berharap penyelenggara dalam hal ini Pemkot Yogyakarta membuat terobosan yang lebih inovatif. Bentuk inovasi yang dimaksud Hadiwinoto adalah membuat souvenir khas Sekaten yang hanya dijual saat sekaten dan dibeli di area seketen saja, seperti souvenir endog abang. “ Selama ini ndog abang hanya dimakan dan habis. Coba kalau dibuatkan semacam souvenir yang menarik. Dan harus dibeli di Sekaten dan saat sekaten saja. Kalau mau dapat souvenir (endog abang) itu, ya datang ke sekaten,” ujar Hadiwinoto. Untuk itu Hadiwnoto menyarankan untuk bisa merangkul para perajin yang ada di Yogyakarta.
Hadiwinoto menambahkan pelaksanaan sekaten tahun ini akan lebih menonjolkan kembali segi budaya dan religinya. Siar-siar kegamaan akanlebih diintensifkan, baik melalui sarana pengajian maupun seni music bernuansa Islami. Hal ini untuk mengenang kembali dan menghormati masuknya agama Islam di tanah Jawa. (@mix)