Panitia Kurban di Kota Yogya Dibekali Penyembelihan Hewan Secara ASUH
TEGALREJO - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memberikan pembekalan sekaligus pelatihan penyembelihan hewan kurban dan penanganan daging higienis di Masjid Pangeran Diponegoro, Tegalrejo, pada hari Rabu (56)
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memastikan seluruh panitia mengetahui tata cara kurban secara benar sesuai dengan syariat Islam.
Selain itu, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi penyembelihan hewan kurban yang sudah dilaksanakan di 14 Kemantren di Kota Yogyakarta.
“Kami mengajak para pengurus takmir dan panitia penyelenggara kurban, agar mereka bisa menularkan ilmu kepada panitia lainnya. Sehingga cara penyembelihan yang dilakukan tidak hanya halal secara syariah namun juga dari aspek kesehatan, kebersihan, higienitas baik sebelum dan sesudah penyembelihan,"jelas Sukidi saat diwawancarai usai acara di Masjid Pangeran Diponegoro.
Sukidi menambahkan, kegiatan ini mengajak peserta sebanyak 120 orang yang merupakan takmir masjid/mushola, petugas pemotong hewan kurban, serta perwakilan dari panitia kurban di Kemantren Tegalrejo, Kraton, Jetis, Danurejan, Gondomanan, Pakualaman, Ngampilan dan Gedong Tengen.
Dimana pada kesempatan ini, pemerintah telah menyediakan seekor sapi untuk menjadi praktek peserta dalam melakukan penyembelihan. Sehingga ilmu yang diperoleh secara nyata dapat praktekkan.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak para petugas penyembelihan hewan kurban memastikan hewan yang akan disembelih berpuasa terlebih dahulu setidaknya satu malam.
Sehingga langkah ini sebagai bentuk untuk memperbaiki kualitas daging agar daging yang akan dikonsumsi aman, sehat, utuh dan halal (Asuh). Sehingga daging yang dikonsumsi harapannya sesuai dengan syariat islam yakni halalan, toyyiban, dan mubarokan.
Selain itu, Sukidi berpesan dalam pemeriksaan hewan kurban dilakukan sebelum penyembelihan (antemortem) dan sesudah penyembelihan (kosmortem).
“Pemeriksaan ini dimaksud agar tidak ada penyakit, virus atau bakteri yang membahayakan. Terlebih jika ditemukan setelah disembelih terlihat ada gejala. Sehingga jika ditemukan, dagingnya akan dimusnahkan agar tidak menginfeksi kepada manusia,”ujarnya.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi media edukasi terutama bagi pengurus masjid serta penyelenggara penyembelihan hewan kurban yang ada di Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengungkapkan, selain mendapatkan ilmu, pada kegiatan ini sebagai ajang membangun interaksi antar takmir masjid/mushola.
Pihaknya juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada pengurus masjid/mushola dan panitia kurban yang terus berkontribusi dalam penyelenggaraan Idul Adha di masing-masing wilayah.
“Terimakasih atas waktu dan tenaga yang diberikan dalam memaksimalkan kegiatan Idul Adha di wilayah masing-masing. Semoga diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya,”ujarnya.
Aman berharap, kegiatan ini juga sebagai ajang kolaborasi dan bertukar pikiran, agar dalam pelaksanaan penyembelihan qurban dapat berjalan dengan lancar.
“Tidak hanya dapat menghasilkan daging kurban yang halal dan dapat dikonsumsi. Para takmir dapat menjalin silaturahmi dan bertukar pengetahuan agar setiap pelaksanaan terdapat perkembangan dan perubahan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," jelasnya. (Hes)