Forum Kader Demokrasi Ajak Anak Muda Suarakan Pendapat
Mergangsan – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melibatkan 40 pemuda di Kota Yogya dalam Forum Kader Demokrasi pada Kamis (6/6/2024) di Burza Hotel untuk berdiskusi mengenai partisipasi dan aksi anak muda dalam demokrasi.
Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta Widiyastuti mengatakan, tema yang diangkat dalam forum tersebut adalah Kondolidasi Demokrasi, Aksi Anak Bangsa untuk Negeri. Dengan harapan Forum Kader Demokrasi dapat menjadi media bertukar pikiran juga jajak pendapat anak-anak muda dari berbagai perwakilan elemen terkait demokrasi yang berjalan di Kota Yogya.
“Kami mengajak anak-anak muda untuk berbincang dan berdiskusi, perihal seperti apa demokrasi yang menjadi harapan mereka, bagaimana perkembangan dan dinamikanya, resolusi apa yang muncul pada demokrasi yang berjalan di Kota Yogya juga secara nasional di negara kita,” katanya.
Menurutnya anak muda yang nantinya akan melanjutkan estafet kepemimpinan, harus paham bagaimana demokrasi yang benar itu dijalankan sebagaimana yang diharapkan pendiri bangsa, dan benar-benar menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Narasi dan aksi apa saja yang bisa dibangun dan dilakukan sejak sekarang, sebagai manifestasi untuk puluhan tahun ke depan.
“Harapannya anak-anak muda in iyang nanti akan menjadi penyebar virus habituasi demokrasi di Kota Yogya, sehingga nanti sudah tidak ada lagi orang yang menjadikan perbedaan sebagai persoalan, tapi menjadi potensi untuk berkembang,” ujarnya.
Pihaknya juga menambahkan, sejak 1 Juni kemarin telah dimulai Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih hingga 31 Agustus mendatang. Di mana bendera tersebut akan dibagikan kepada semua unsur masyarakat di Kota Yogya.
“Ini menjadi gerakan nasional yang juga merupakan simbol dan semangat kita untuk mewarnai setiap titik di Kota Yogya dengan Bendera Merah Putih. Dengan harapan bahwa kita tidak akan pernah lupa dengan Indonesia, Indonesia adalah kita, Indonesia ada di dalam diri kita, Indonesia itu ada di kepala kita,” tambahnya.
Kemudian pembicara dari Perkumpulan Analis Risiko & Penyelesaian Politik, Obed Kresna menyampaikan di era sekarang ini demokrasi berjalan dengan lebih terbuka, semakin banyak forum dan media yang digunakan untuk menyuarakan pendapat.
“Sebagai anak muda, kita bisa memanfaatkan media sosial untuk aktivisme digital, untuk menyuarakan pendapat, menggalang dukungan, meningkatkan kesadaran publik pada isu tertentu hingga mempengaruhi perubahan sosial atau politik,” paparnya.
Sementara itu salah satu peserta yang merupakan mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga, Ahmad mengungkapkan, dirinya ingin mengajak anak-anak muda untuk melakukan gerakan ataupun aksi perihal isu yang terjadi di lingkungan sekitar melalui organisasi yang diikuti juga media sosial pribadi.
“Sebagai anak muda kita bisa bergabung ke organisasi, atau gerakan sosial masyarakat untuk secara aktif menyuarakan pendapat yang berpihak pada kepentingan publik. Sehingga demokrasi yang berjalan dapat kita kawal bersama, dan tetap berada pada jalan yang benar,” ungkapnya. (Jul)