Napak Tilas Balai Kota Mengenang Peran Besar dalam Pembangunan
UMBULHARJO - Masih dalam rangka Peringatan HUT Pemkot Yogyakarta ke-77, Kamis pagi (6/6) ribuan ASN pegawai di lingkungan Pemkot Yogya mengikuti napak tilas Kantor Balai Kota.
Setelah menempuh jarak 3,4 km dari rute Gedung Sasana Hinggil - Poenokawan - Ndalem Kepatihan Pakualaman Yogyakarta, ribuan peserta diajak untuk sejenak beristirahat dan dan mengenang sejarah berdirinya Balai Kota Lama Kotapraja Jogjakarta di Ndalem Notokusumo di Jalan Masjid Puro Pakualaman Yogyakarta atau yang sering disebut juga Kepatihan Kecil.
Selanjutnya, ribuan peserta melanjutkan perjalanan menuju Balai Kota Yogyakarta dengan jarak tempuh 2,7 km. Sesampainya di Balai Kota Yogyakarta, ribuan peserta disambut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto dan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.
Untuk diketahui, sebelum menempati Kepatihan Kecil, Balai Kota Lama Kotapraja Jogjakarta awalnya berada di Sasono Hinggil Dwi Abad Alun-Alun Kidul Kraton Yogyakarta. Kemudian pada sekitar tahun 1952 berpindah ke Gedung Poenokawan yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan atau disebut juga Ndalem Ngabean.
Kemudian pada tahun 1972, Wali Kota KDH Dati II Yogyakarta atau Soedjono AY memulai pembangunan gedung Balai Kota di daerah Timoho, Umbulharjo, dengan luasan area sekitar 46.000 meter persegi atau 4,5 hektar.
Dimana pembangunan gedung Balai Kota tahun 1972 sampai saat ini menjadi Balaikota yang dikenal masyarakat Kota Yogyakarta.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan, kegiatan napak tilas ini merupakan pengingat bahwa Balai Kota tidak hanya sebagai gedung atau area perkantoran semata, namun juga memiliki ‘spirit’ luhur yang terkandung di dalamnya.
Dimana Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki peran besar terhadap pembangunan di Kota Yogyakarta yang sampai saat ini bisa dirasakan oleh warganya. Peran ini tentunya tidak terlepas dari sejarah yang ada dalam masa pemerintahan sejak tahun 1947.
“Alur perjalanan sejarah Balai Kota ini kiranya menjadi hiasan sejarah yang tak mungkin terlupa bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Sehingga generasi sekarang akan terus bekerja dengan semangat, penuh dedikasi dan membangun Kota Yogyakarta dengan dasar budaya adiluhung,”jelas Sugeng Purwanto saat diwawancarai, Kamis (6/6).
Sugeng juga memberikan pesan terhadap seluruh ASN di Pemkot Yogyakarta untuk selalu menjaga integritas dan kolaborasi antar OPD agar dalam memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terus berjalan dengan baik.
“Semoga melalui kegiatan ini seluruh elemen baik masyarakat dan ASN di Pemkot Yogyakarta untuk selalu menjaga semangat, jiwa kebersamaan, koordinasi, sifat handarbeni, bertanggung jawab, serta bekerja dengan profesionalisme di setiap kesempatan terutama bagi generasi muda yang menjadi penerus pembangunan khususnya di Kota Yogya,”ungkapnya.(Hes)