WALIKOTA LAUNCHING LESEHAN DAN ANGKRINGAN BUKU MALIOBORO

Paguyuban Komunitas Malioboro bekerja sama dengan Pemkot Yogyakarta gelar Obrol Santai dan Soft Launching Lesehan dan Angkringan Buku di Kawasan Malioboro pada Kamis (7/11) malam bertempat di Halaman Kantor UPT Malioboro. Acara selain launching juga diisi dengan obrolan santai bersama Komunitas Malioboro yang bertemakan Dengan Inspirasi Hijrah dan Semangat Kepahlawanan Kita Tegaskan Jogja sebagai Kota Buku dan Kota Pendidikan.

Dalam laporan kegiatan Ketua Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo mengungkapkan bahwa Ini merupakan awal dari wujud nyata usaha memperluas pustaka Mletik Malioboro yang telah dilaunching Mei 2010 di Parkir Abu Bakar Ali. Bahkan ada wacana buka dapat dinikmati oleh pengunjung pula bukan hanya komunitas, bukan hanya dengan kereta dorong saja tetapi buku ditempatkan di setiap sudut tempat berkumpul pengunjung Malioboro.

Akhirnya Komunitas Malioboro telah menjawab tantangan tersebut. Soft Launching Lesehan dan Angkringan Buku merupakan momentum untuk memotivasi dan fase awal untuk belajar sekaligus mencari masukan dalam perbaikan dan penyempurnaannya. Maka direncanakan dalam dua bulan ini sebagai uji coba, dibuka ruang masukan dari komunitas, warga dan pengunjung sehingga program ini benar-benar dibuat secara parsipatoris dan mengenyam harapan semua pihak. Diharapkan Lesehan dan Angkringan Buku bisa eksis hingga Desember 2013 akan dilakukan Grand Launching. Uji coba melibatkan Lesehan yang ada di depan Gedung DPRD Propinsi DIY dan Angkringan didepan Komplek Kepatihan, sementara kereta dorong bergerak bisa menjangkau pengunjung hingga depan Beteng Vredebrug. Nantinya akan diselenggarakan pula lomba desain untuk rak atau tempat lesehan dan angkringan bukunya. Demikian tambah Sujarwo.

Ungkap Haryadi Suyuti dalam sambutannya, Lesehan dan Angkringan Buku akan menjadi tambahan keunikan bagi kawasan wisata Malioboro, disisi lain, hal tersebut akan meningkatkan budaya baca serta menegaskan Jogja sebagai Kota Buku dan Kota Pendidikan. Walikota mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif mengisi Malioboro agar lebih menarik karena Malioboro adalah milik semua. Diharapkan program ini bisa dimanfaatkan oleh semua pegunjung, baik menambah jumlah bukunya maupun bersedia mengembalikan tepat waktu bagi peminjamnya.
 
Agar buku yang disediakan semakin beragam dan mensukseskan program ini akan menggandeng semua pihak seperti Arpusda Kota Yogyakarta, para penerbit lokal dan sumbangan dari masyarakat seperti program bank buku. Setelah melaunching dengan penyerahan rak buku secara simbolis kepada perwakilan komunitas Malioboro, Walikota juga menerima secara langsung dari salah satu penerbit yang langsung menyumbangkan 1000 buku untuk mendukung program ini. (byu)