HARYADI TANDA TANGANI NOTA KESEPAHAMAN ULP PERCONTOHAN

Melaluai ULP (Unit Layanan Pengadaan) pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat berjalan sesuai dengan asas pengadaan dan indicator kinerja yang telah ditetapkan. Indikator sepeti meningkatnya efisiensi, kualitas dan kopetensi dalam proses pengadaan, transparansi, pengadaan tepat waktu dan pelaksanaannya sesuai dengan peraturan dan perundangan, hal ini dikatakan Agus Raharja, Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman ULP Percontohan di Menara Peninsula Hotel Jakarta, Kamis (14/11).


    Dikatakan Agus, Indonesia terus melakukan reformasi dibidang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Salah satu langkah reformasi yakni melalui pembentukan ULP yang independent, bebas intervensi, profesional dan berintegritas. Hal ini menurut Agus telah sesuai dengan amanat peraturan Presiden no 70 tahun 2012 pasal 130 pasal 1, ULP wajib dibentuk Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah serta Institusi.


Dalam kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menandatangani Nota kesepahaman itu bersama 29 Kepala Daerah lainnya. “ULP Kota Yogyakarta dinilai memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Salah satu program yang di gulirkan ialah membentuk kelompok kerja (pokja) induk dalam mengawasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)”, kata Haryadi.


    Ditambahkan Haryadi ULP Kota Yogyakarta termasuk Percontohan Nasional tersebar di lima Kementrian/lembaga, 6 Provinsi dan 19 Kabupaten Kota. “ Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong mengembangkan ULP serta memperkuat kapasitasnya melalui program Modernisasi. Modernisasi Pengadaan bertujuan untuk meningkatkan e siensi dan penghematan pengadaan barang jasa pemerintah menjamin tersedianya barang dan jasa pemerintah secara tepat waktu, serta menyediakan pelayanan public sesuai dengan yang direncanakan. Melalui e siensi dan penghematan akan diperoleh barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak dan berkualitas, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi”, papar Haryadi. (And)