TAMAN PINTAR TAMBAH WAHANA BARU ZONA GEMPA BUMI
Taman Pintar Yogyakarta terus berinovasi menambah wahana baru untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung. Bekerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Taman Pintar menghadirkan wahana baru Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi yang diresmikan oleh Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti bersama Kepala BMKG, Dr Andi Eka Sakya, Jumat (8/11) di Dome Area Gedung Oval Lantai 1 Komplek Taman Pintar. Zona cuaca, iklim dan gempa bumi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti mengatakan Kota Yogya dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi rawan terhadap berbagai macam resiko bencana, seperti kebakaran, angin puting beliung, gempa bumi dan banjir. Untuk meminimalisir resiko yang ditimbulkan dari bencana, Pemkot Yogya telah melakukan sejumlah tindakan baik sosialisasi maupun simulasi ke masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat sehingga jika terjadi bencana sudah paham kemana akan menghindar. “Taman Pintar sebagai pusat pembelajaran bernuansa sains dan teknologi bekerja sama dengan BMKG memberi kesempatan kepada anak-anak agar mereka terpacu untuk melakukan edukasi terhadap penanggulangan bencana. Zona cuaca, iklim dan gempa bumi di Kota Yogya ini merupakan yang pertama semoga makin menambah istimewanya Yogya,” katanya.
Kepala BMKG, Dr Andi Eka Sakya menambahkan Indonesia sering disebut sebagai supermarket bencana karena berbagai macam resiko bencana bisa terjadi. Begitu pula, di Yogya dengan situasi yang sangat kompleks, kondisi geografisnya terdapat Gunung Merapi, Pantai Selatan serta pada musim penghujan rawan terhadap bahaya banjir lahar dingin. Selama ini terjadinya bencana kerap menimbulkan banyak korban karena beberapa hal, antara lain masyarakat tidak paham mekanisme bencana, tata kelola penanganan baik meminimalisasi maupun mengevakuasi masih kurang, tidak adanya aperingatan dini maupun ketidakberdayaan masyarakat.
“Hadirnya Taman Pintar dengan visi misinya sungguh mulia ikut membantu dalam menginisiasi edukasi terhadap penanggulangan bencana. Dengan kondisi negara kita seperti ini kita memang harus hidup harmoni dengan bencana tapi tetap perlu waspada dan tanggap bencana sejak dini,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti berkesempatan mencoba simulator gempa bumi yang baru saja diresmikan. Simulator gempa ini terkomputerisasi yang dapat menghadirkan guncangan gempa bumi dengan tingkatan skala menyerupai aslinya. Simulasi menggunakan 10 data gempa bumi yang terjadi di Indonesia, salah satunya gempa Yogya 27 Mei 2006.
Selain itu, di Zona cuaca, iklim dan gempa bumi juga terdapat desiminasi informasi gempa bumi dan tsunami, ICT Pembelajaran Cuaca, ICT Pembelajaran Iklim, ICT Pembelajaran Gempa Bumi serta ICT informasi online BMKG yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi cuaca, iklim dan data gempa bumi secara real time kepada pengunjung. “Bagi yang kangen dengan peristiwa gempa bumi 2006 silam silakan datang ke Taman Pintar dan rasakan sensasi guncangan gempa. Jangan hanya merasakan sensasi gempanya tapi juga pelajari tentang informasinya,” pesan Walikota. (Ita)