Tingkatkan Ekonomi Warga, Alpukat Suro Ajukan Sertifikasi Tanda Varietas

Umbulharjo – Setelah Duku Asli Nitikan, Mangga Cempuro dan Semar mendapat sertifikat tanda daftar varietas tanaman lokal dari Kementerian Pertanian, kali ini giliran Alpukat Suro dari Kampung Surokarsan, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan yang sedang dalam proses pendaftaran sertifikat tanda varietas.

Ketua Kampung Wisata Sura Amerta, Sri Purwatiningsih menjelaskan, beberapa waktu lalu telah diajukan ke Kementerian Pertanian supaya Alpukat Suro mendapatkan sertifikat varietas tanaman lokal. Selain untuk memperkuat branding, menurutnya hal tersebut juga bermanfaat untuk melindungi dan menjaga kualitas mutu tanaman, sehingga pengembangan dan budidayanya dapat berjalan untuk jangka panjang.

“Sejauh ini ada sekitar 50 warga yang aktif terlibat dalam membudidayakan Alpukat Suro. Kami juga terus mendorong agar warga di Kampung Surokarsan bisa membudidayakannya di setiap rumah dengan metode tabulampot. Kemudian di sepanjang bantaran sungai juga kami tanami pohon alpukat,” jelasnya saat ditemui pada Kamis (13/6/2024) di Kompleks Balai Kota. 

Pihaknya mengatakan, pengembangan budidaya Alpukat Suro sejauh ini sudah cukup memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar, meski masa tunggu sekitar 3 tahun sejak pertama ditanam hingga berbuah. Untuk itu dirinya terus mengupayakan menggerakkan masyarakat agar bisa mendukung peningkatan jumlah stok Alpukat Suro, yang saat ini dari segi kuantitas hasil panennya belum dalam jumlah yang banyak.

Alpukat Suro varietas tanaman lokal dari Kampung Suronatan, Wirogunan, Mergangsan.

“Sudah terasa dampaknya, 1 pohon itu sekali panen bisa mendatangkan pendapatan hingga 12 juta, karena Alpukat Suro merupakan jenis premium yang harga pasarannya juga tinggi, sekitar Rp 100 ribu per buah. Jadi biasanya sebelum masa panen sudah dipesan beberapa instansi, tapi yang utama kami bagikan terlebih dahulu ke warga sekitar,” katanya.

Sri juga berharap, sertifikasi varietas yang diajukan dapat segera diterima dan diterbitkan, sehingga dapat semakin menarik banyak pihak untuk ikut mendampingi serta mendukung pengembangan dan budidaya Alpukat Suro, termasuk dalam pembibitan dan pemupukannya.

Pada kesempatan yang lain Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi mengungkapkan pihaknya mendukung Alpukat Suro agar mendapatkan sertifikasi varietas tanaman lokal seperti halnya Duku Asli Nitikan, Mangga Cempuro dan Semar.

“Dalam pengajuan sertifikasi varietas tanaman ini memang cukup membutuhkan waktu, karena ada proses penelitian di lapangan yang sangat detail dari Kementerian Pertanian. Seperti halnya Mangga Cempuro dan Semar yang sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, kemudian pada Rabu (12/6) baru menerima sertifikatnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementrian Pertanian Leli Nuryati menyampaikan, varietas tanaman lokal memang harus diselamatkan. Sebab varietas tanaman asli Indonesia rawan diakui oleh negara lain.

“Perpindahan varietas tanaman lokal ke luar negeri juga sangat mudah. Misalnya, dibawa oleh peneliti dari luar negeri atau dibawa oleh turis yang paham dengan varietas tanaman. Apabila sudah terdaftar, harapannya varietas tanaman lokal tidak diakui tanaman dari negara lain. Begitu juga yang telah dilakukan Pemkot Yogyakarta untuk beberapa varietas yang sudah mendapatkan sertifikasi ataupun sedang diajukan, kami mengapresiasi dan semoga semakin banyak varietas lokal dari Yogyakarta,” ujarnya. (Jul)

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Leli Nuryati bersama Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi.