Gelar Potensi Pertanian Bangun Jejaring Kerja Sama Petani
Umbulharjo-Gelar Potensi Pertanian (GPP) Kota Yogya 2024 yang diadakan di halaman Balaikota resmi ditutup. Acara yang di gelar sejak tanggal 12 hingga 14 Juni 2024 ini menyedot perhatian masyarakat. Terbukti selama tiga hari digelar acara tersebut mampu meraih omzet total sebesar Rp 67.713.500.
"Pada hari pertama omzetnya Rp 29.869.000, hari kedua Rp. 28.825.000, dan dihari ketiga Rp 9.019.000," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogya, Sukidi di lokasi, Jumat (14/6/2024).
Untuk jumlah pengunjung di seluruh stand, lanjutnya, tercatat sebanyak 8.468 pengunjung. "Capaian ini menunjukkan betapa besar minat dan dukungan masyarakat terhadap para petani perkotaan," tandasnya.
Sukidi menambahkan pada gelaran tersebut terdapat 53 stand yang diikuti oleh 14 forum gabungan kelompok tani (gapoktan), petani milenial, asosiasi petani sayur, asosiasi tanaman buah dalam pot (tabulampot), asosiasi pecinta anggrek, asosiasi olahan, pelaku UMKM, serta sektor swasta dan akademisi.
"Berbagai acara juga digelar seperti pameran pertanian, talkshow, kontes tanaman pentas kesenian, ruang bermain anak, dan instalasi seni," katanya.
Sementara itu, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogya, Sugiharti Mulya Handayani sangat mengapresiasi gelaran tersebut. Menurutnya dengan adanya GPP dapat mengembangkan potensi, inovasi, dan profesionalisme para petani perkotaan.
"Selain itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan serta membangun jejaring kerjasama antar petani," ungkapnya.
Dalam gelaran tersebut, Sugiharti juga menyempatkan mengunjungi beberapa stand, pihaknya pun sangat bangga kepada para petani Kota Yogya karena telah mampu menghasilkan berbagai produk pertanian meski memiliki keterbatasan lahan.
"Masyarakat Kota Yogya memiliki semangat yang luar biasa. Meski memiliki keterbatasan lahan, mereka mampu menciptakabln berbagai produk pertanian," katanya.
Pihaknya berharap para petani di Kota Yogya terus melakukan berbagai inovasi, baik itu inovasi produk maupun inovasi media pertanian.
"Untuk menyiasati keterbatasan lahan dapat menggunakan media pipa paralon atau tabulampot. Media tanam pipa paralon dapat diterapkan pada lahan-lahan sempit di perkotaan misalnya ditempel pada dinding-dinding rumah," jelasnya. (Han)