SLS Akomodasi Petugas Housekeeping Dukung Pariwisata Berkualitas

Pakualaman-Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogya terus mendorong para petugas housekeeping di Kota Yogya agar memiliki Sertifikat Laik Sehat (SLS) Akomodasi. Salah satu upaya tersebut dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) standar usaha pariwisata.

Kepala Dinpar Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengungkapkan SLS Akomodasi merupakan salah satu komponen standar usaha hotel yang wajib dimiliki. Karena dengan sertifikat tersebut menandakan para petugas housekeeping telah sesuaiĀ standar usaha hotel berbasis risiko.

"Ini merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung kebijakan pengembangan pariwisata yang berkualitas," katanya di 101 Style Yogyakarta Hotel, Jumat (21/06/2024).

Dengan digelarnya bimtek tersebut, lanjutnya, nantinya peserta akan mendapatkan sertifikatĀ pelatihan housekeeping yang bisa digunakan untuk syarat mengurus dan mendapatkan SLS Akomodasi.

"Pada saat dilakukan pengawasan dan penilaian terhadap pelaksanaan standar usaha hotel masih banyak ditemukan yang tidak mempunyai SLS Akomodasi. Untuk itu kita akan terus mendorong agar para petugas housekeeping memiliki sertifikat tersebut," ujarnya.

Dalam bimtek ini diisi dengan berbagai materi seperti teknik penerapan budaya kerja yang baik serta materi lingkungan kerja dan budaya kerja yang baik.

"Materi tersebut diberikan oleh Jogja Torism Traning Center (JTTC), sedangkan materi tentang proses pengurusan SLS akan disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogya," katanya.

Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogya, Hari Wahyudi saat menghadiri bimtek standar usaha pariwisata.

Mewakili Penjabat Walikota, pelaksana tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogya, Hari Wahyudi menyambut baik acara tersebut. Menurutnya dengan adanya bimtek ini akan meningkatkan kualitas SDM para petugas housekeeping yang nantinya dapat mempengaruhi naiknya kunjungan wisatawan ke Kota Yogya.

Selain itu, lanjutnya, bimtek tersebut juga dapat mendorong pelaku usaha hotel mematuhi pemenuhan kriteria standar usaha hotel berbasis resiko.

"Bila penerapan standar usaha hotel bisa dilakukan secara konsisten, maka impact dan outcome yang dihasilkan sangat besar seperti meningkatkan kesejahteraan karyawan meningkat serta meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dan menurunnya keluhan tamu," bebernya.

Hari berharap kedepan selain petugas housekeeping, bimtek tersebut juga merambah pada petugas di bidang layanan lainnya agar peningkatan kapasitas SDM dapat selaras dan memiliki pemahaman yang sama satu sama lain mengenai pentingnya memenuhi standarisasi hotel berbasis risiko. (Han)