SOSIALISASI PROGRAM WALIKOTA MAIN SANDIWARA BERBAHASA JAWA
Banyak cara dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menyampaikan programnya kepada masyarakat. Selama ini Pemkot Yogyakarta banyak menggunakan media elektronik ( televisi, radio dan media on line) dan media cetak ( surat kabar, majalah, brosur, baliho ). Kali ini Pemkot mencoba menyampaikan programnya melalui media lain yakni seni pertunjukan rakyat berbahasa Jawa. Untuk hal ini, Pemkot menggandeng sebuah komunitas yang menamakan dirinya Komunitas Sego Gurih pimpinan Ibnu Gundul. Komunitas Sego Gurih Selasa, (3/11/13) malam membawakan sebuah sandiwara berbahasa Jawa dengan mengangkat judul “Wedi Karo Bojomu” karya Wage Daksinarga dengan sutradara Elyandra.W.
Wedi Karo Bojomu merupakan sebuah karya yang diadaptasi dari karya Motinggo Boesye berjudul Malam Jahanam. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti ikut bermain dalam sandiwara yang dipentaskan di kompkles kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta itu.
Pada kesempatan itu, Haryadi menyampaikan program Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok. Walikota mengatakan Kawasan Tanpa Asap Rokok, dimaksudkan untuk melindungi warga masyarakat yang tidak merokok, menciptakan lingkungan yang sehat serta menghormati hak-hak asasi manusia yang tidak merokok. Walikota menambahkan ada lima kawasan yang harus terbebas dari kegiatan merokok termasuk menjual dan memasang iklan tentang rokok. Kelimanya itu adalah kawasan pendidikan (sekolah), Kesehatan, tempat ibadah, arena bermain anak, dan angkutan umum. Walikota menambahkan Ke depan Pemerintah Kota Yogyakarta akan menetapkan Kawasan Terbatas Asap Rokok (RTR) sebagai bagian dari terwujudnya Kota Sehat.
Walikota juga menyampaikan apresiasinya kepada komunitas teater berbahasa Jawa Sego Gurih dan berharap banyak lahir teater teater yang bertumbuh dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat yang bisa memberikan tontonan dan tuntunan bagi masyarakat. “ Kalau untuk tontonan sudah kita saksikan tadi, sangat menghibur. Sedangkan untuk tuntunannya tadi sudah disosialisasikan tentang kawasan tanpa asap rokok,” ujar Walikota seusai bermain sandiwara.
Selain itu, Walikota juga berpesan agar komunitas seni pertunjukan rakyat yang tumbuh dan berkembang di masyarakat tidak larut dalam sebuah kebijakan pemerintah, tetapi tetap kritis dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah. “Saya berharap tumbuhlah terus teater-teater seperti ini yang dari, oleh dan untuk rakyat. Dan, jangan sampai, nantinya terus ikut larut dalam sebuah kebijakan pemerintah. Tetapi tetapi kritis, tetap menyampaikan sesuatu kepada masyarakat, namun selalu bersinergi dengan masyarakat,” harap Walikota.
Gelaran sandiwara Wedi Karo Bojomu cukup mendapat apresiasi cukup baik dari warga Gondokusuman dan sekitarnya, terbukti banyak penonton yang memenuhi tempat yang disediakan panitia. Selain itu hadir pula para pejabat dan karyawan di lingkuingan Pemkot Yogyakarta diantaranya Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Rr.Titik Sulastri.
Komunitas Sego Gurih akan tampil kembali pada tanggal 14 Desember 2013 di lapangan Badminton Sosrowijayan Wetan RW.02 Kelurahan Sosromenduran Kecamatan Gedongtengen Yogyakarta dengan karya berjudul Purik. (@mix)