Pemkot Bakal Tambah SMP Swasta Penerima Tak Lolos PPDB Afirmasi Disabilitas
UMBULHARJO-Pemerintah Kota Yogyakarta bakal menambah jumlah SMP swasta penerima peserta yang tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)SMP negeri jalur afirmasi penyandang disabilitas. Mengingat jumlah peserta didik yang tidak lolos PPDB SMP negeri afirmasi disabilitas cukup banyak. Pemkot Yogyakarta akan memberikan jaminan pendidikan daerah (JPD) bagi peserta didik yang tidak lolos PPDB SMP Negeri jalur afirmasi disabilitas dengan masuk ke SMP swasta yang ditunjuk.
Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan Data dan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Manarima mengatakan Disdikpora Kota Yogyakarta sebenarnya sudah menyiapkan 4 SMP swasta yang ditunjuk untuk menerima peserta PPDB SMP Negeri jalur afirmasi disabilitas. Namun ternyata 4 sekolah yang disiapkan itu hanya mampu menampung 15 siswa. Sedangkan jumlah peserta PPDB jalur afirmasi disabilitas yang tidak diterima di SMP negeri lebih dari itu.
“Ternyata empat sekolah itu tidak cukup untuk menampung peserta didik yang tidak diterima di SMP negeri itu. Nanti bidang SMP Disdikpora akan akan mengkoordinasikan sekolah-sekolah (swasta) mana saja yang dijadikan (tambahan) tempat untuk menerima peserta PPDB disabilitas yang tidak masuk SMP Negeri,” terang Manarima saat dikonfirmasi, Jumat (28/6/2024).
Dia menyebut ada 39 peserta PPDB jalur afirmasi disabilitas yang tidak diterima di SMP Negeri. Jumlah pendaftar PPDB SMP Negeri jalur afirmasi disabilitas sebanyak 179 peserta dengan kuota 173 kursi. Setelah melalui seleksi berdasarkan jarak ada 140 peserta didik yang diterima, sehingga masih ada 33 kuota yang kosong.
Pihaknya mengakui masih ada kuota afirmasi disabilitas PPDB SMP negeri itu. Menurutnya masih adanya kuota yang kosong itu salah satunya biasanya peserta berkebutuhan khusus menghindari sekolah-sekolah tertentu karena faktor jarak sekolah yang jauh sehingga tidak dipilih. Kemudian diseleksi PPDB afirmasi disabilitas berdasarkan jarak sehingga yang rumahnya agak jauh dari sekolah tidak dipilih dan tidak lolos diterima.
“Prinsipnya sebenarnya tidak masalah tinggal mencari sekolah (swasta) yang ditunjuk dan di-SK-kan. Selanjutnya ULD (Unit Layanan Disabilitas) akan menawarkan ke siswa sekolah-sekolah swasta. Jika bersedia akan ditempatkan ULD, lalu akan diberikan JPD. Kita sudah siapkan regulasi terkait JPD bagi peserta didik (disabilitas) yang tidak diterima di sekolah negeri,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Centre Disdikpora Kota Yogyakarta Aris Widodo menyampaikan peserta didik yang tidak diterima PPDB SMP negeri jalur disabilitas karena dengan sistem real time online kalau sudah memilih 3 sekolah dan diseleksi berdasarkan jarak apabila ketiga sekolah itu terpenuhi kuotanya, otomatis terlempar keluar. Pada tahun-tahun sebelumya semua pendaftar jalur afirmas disabilitas bisa diterima dan terdistribusikan ke seluruh SMP negeri di Kota Yogyakarta karena PPDB masih manual belum sistem online.
“Kita punya program yang kita salurkan ke swasta dan ada dana JPD. Jadi peserta yang sudah verifikasi dan terlempar (tidak diterima) boleh memilih sekolah swasta yang ditunjuk. Sejauh ini sudah ada beberapa yang masuk,” ucap Aris.
Semula ada 4 SMP swasta yang disiapkan bisa menerima peserta yang tidak lolos PPDB SMP negeri jalur afirmasi. Tapi dengan jumlah yang tidak diterima mencapai 39 peserta didik maka akan ditambah jumlah SMP swasta yang ditunjuk Disdikpora Kota Yogyakarta. “Jadi kita perlu nambah. Hari Senin kami kumpulkan kepala sekolah -kepala sekolah yang mau menerima,” tandasnya.(Tri)