10 ANAK PENDERITA GANGGUAN PENDENGARAN TERIMA ALAT BANTU DENGAR
Sejumlah sepuluh anak yang menderita gangguan pendengaran menerima bantuan alat dengar dari Yayasan Lions Club Puspita Mataram Yogyakarta. Bantuan ini deterima langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Ana Haryadi yang sekaligus sebagai Bunda Paud Kota Yogyakarta yang juga anggota dari Lions Club Puspita Mataram Yogyakarta, langsung diberikan kepada mereka yang berhak mendapatkan batuan tersebut, acara berlansung di Pendopo Rumah Dinas Walikota Yogyakarta, Jum’at (20/12.)
Alat Bantu dengar yang diberikan tahun ini berjumlah lebih besar dati tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya bejumlah 8 buah, untuk tahun ini berjumlah 10 buah. ” Tahun ini kami memang konasentrasi untuk tumbuh kembang anak, terutama mereka yang pendengaranya kurang maksimal, bantuan ini diberikan kepada mereka yang tergabung dalam Paud se Kota Yogyakarta, olehnya saat ini sepuluh penerima ini hampir merata se Kota Yogyakarta, sebab kami bekerjasama dengan pengajar paud untuk mesasar dari masing-masing kelompok Paud yang mederita, pendengaran kurang maksimal”, katanya.
Ditambahkan Ana Haryadi, bagi anak yang kurang beruntung pihaknya memang mempriritaskan anak tersebut, diataranya yang kurang peka pendengarannya, hal ini bisa menghamabt kecerdasan, oleh karenanya mereka harus bisa mengejar kekurangan dengan yang lainya setelah terpasangkan alat ini. Menurut dia, alat bantu yang diberikan ini harus dipantauoleh orang tuanya, sebab ada beberapa perubahan yang dialami oleh pengguna, yang sekiranya tidak bisa mendengar sama sekali, mungkin ada rangsangan yang membuat risi, sehingga harus diawasi mengkait dengan mahalnya alat tersebut.
”Kami saat ini memang memberikan kepada anak-anak, dengan alasan tumbuh kembang mereka masih panjang, dan saya berharap ini bermanfaat, dengan demikian mereka tidak malu bermain, belajar, dengan mereka yang normal semuanya. Kedepannya mungkin kami terus akan lakukan terobosan-terobosan baru, agar alat yang kita datangkan dari belanda ini lebih mudah masuk di Indonesia, dengan kita kemas untuk bantuan kemanusiaan, kenapa kita memberikan bantuan ini bertahap, selain harus di program ulang, alat ini sangat mahal, minimal 10 juta, mestinya pajaknya juga besar. Oleh karean nya kita bertahap, masih ada sekitar 20 alat bantu dengar yang akan kita berikan, namun akan kami berikan tahun depan”, tandas Ana Haryadi.
Sementara itu menurut Ari, bapak dari anak penerima bantuan alat dengar mengatakan, pihaknya menyambut dengan senang hati, dimana harapan buah hatinya dapat mendengar yang diimpi-impikan selama ini akan segera terwujud. ” Saya sangat bangga sekali dengan bantuan yang diberikan lewat Paud ini, saya terharu mendengar kabar bahwa anak saya akan mendapat bantuan alat yang begitu mahal dan tidak mungkin saya membelinya”, katanya.
Ditambahkan Ari, anaknya menderita kurang pendengarannya semenjak usia 2 bulan, dimana saat itu anaknya menderita penyakit katarak dan dilakukan opersi, seusainya tindakan operasi, terdeteksi anaknya menderita gangguan pendengaran sampai sekarang. (@nd)