Dorong Insan Kreatif Yogya Tingkatkan Daya Saing Lewat Lomba Desain Batik Sawit

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong para insan kreatif seperti desainer dan pembatik di Yogyakarta untuk meningkatkan daya saing. Salah satunya dengan mengikuti berbagai kompetisi desain batik seperti lomba desain batik sawit nasional  2024. Kemampuan pembatik dan desainer di Yogyakarta dinilai bisa bersaing.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PKU) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto Raharjo kemampuan pembatik dan desainer di Yogyakarta dapat bersaing di ajang tingkat nasional. Apalagi Yogyakarta sendiri merupakan Kota Batik dunia di mana sumber daya manusia di Yogya memahami dan mendalami terkait desain batik. "Untuk insan kreatif di Yogya bisa berpartisipasi untuk mengikuti perlombaan ini," kata Tri Karyadi saat dikonfirmasi pada Jumat (19/7/2024).
Dia menyatakan batik sawit  merupakan salah satu inovasi terbaru di industri batik yang dibuat menggunakan material malam atau lilin batik dari sawit sebagai subtitusi parafin. Lomba desain batik nasional 2024 diadakan CV Smart Batik Indonesia berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta serga didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 
Pihaknya mengakui kompetisi desain batik itu dapat menjadi ajang untuk mengukur dan  meningkatkan daya saing para pembatik dan desainer di Yogyakrta. "Harapannya seperti itu sehingga  kami mendorong desainer-desainer di Yogyakarta untuk bisa mengikuti," ujarnya.
Sementara itu CEO Smart Batik Indonesia sekaligus Ketua Panitia Lomba Batik Sawit Nasional 2024
Miftahudin Nur Ihsan menyampaikan pihaknya saat ini menjadi mitra  BPDPKS untuk pengembangan industri batik berbasis sawit. Meskipun Yogyakarta tidak punya sumber daya sawit, tapi harapannya bisa  mengolah limbah maupun potensi-potensi dari tanamam kelapa sawit menjadi produk yang lebih bernilai oleh industri kecil menengah.
"Salah satunya yang kami lakukan adalah mencoba memanfaatkan  salah satu hasil samping minyak sawit menjadi lilin batik atau malam. Sebenarnya malam sawit inisiatornya dari BRIN dan Balai Batik.Kami mengembangkan dan melakukan riset lanjutan untuk memperoleh komposisi yang sesuai kami kerjakan yaitu batik, " terang Ihsan saat jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Kegiatan lomba desain batik diselenggarakan untuk mendorong perkembangan industri batik sawit sekaligus menyosialisasikan potensi produk turunan sawit kepada masyarakat Indonesia. Pada tahun 2024 lomba itu mengambil tema  Kebaikan Sawit Indonesia.
Lomba desain batik sawit terbuka untuk seluruh warga Negara Indonesia. Mulai dari pelajar sampai masyarakat umum tanpa batasan usia. Pengumpulan desain sampai 8 Agustus 2024 dan akan diambil 10 karya terbaik yang diumumkan pada 11  Agustus 2024. Lalu tahap pembuatan karya 10 terbaik pada 12-26 Agustus 2024 dan penjurian akhir 26-30 Agustus 2024. Pengumuman pemenang 31 Agustus 2024. Sepuluh pemenang akan mendapatkan sertifikat, plakat, dan uang pembinaan dengan total mencapai Rp 21,5 juta. Informasi lengkap panduan lomba dapat diakses pada link bit.ly/PanduanBSC1 .
"Kami harap peserta juga dari generasi muda seperti SMK mahasiswa agar mereka lebih mencintai batik dan i mengenal potensi besar Indonesia yaitu sawit," tandas Ihsan.(Tri)