Pemkot Yogya Bakal Berangkatkan 4 KK Transmigrasi
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertans) akan memberangkatkan 4 Kepala Keluarga (KK) untuk mengikuti transmigrasi pada tahun 2024. Saat ini program transmigrasi tersebut dalam tahap seleksi calon transmigran. Pemkot Yogyakarta juga akan memastikan sarana prasarana kebutuhan dasar di lokasi transmigrasi tersedia.
Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Erna Nur Setyaningsih menyebut pada tahun 2024 ada 4 KK dari Kota Yogyakarta yang akan diberangkatkan transmigrasi. Rinciannya 2 KK transmigrasi ke Mahalona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan dan 2 KK ke Padang Tarok Muara Takung, Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat.
"Saat ini tahap seleksi. Memang waiting list, jadi kita adakan seleksi Agustus akhir. September pelatihan. Berangkat Oktober atau triwulan keempat. Diberangkatkan bersama seluruh transmigran dari DIY," kata Erna saat dikonfirmasi kemarin.
Dia menyatakan pendaftaran transmigrasi sudah ada website dari pemerintah pusat. Di Kota Yogyakarta calon transmigran yang berminat sudah ada daftar tunggu dengan jumlah di bawah 30 KK. Oleh sebab itu akan dilakukan seleksi untuk memastikan syarat terpenuhi dan minat untuk transmigrasi masih ada.
"Kita review kembali apakah cocok tidak lokasinya dengan keinginan mereka. Kadang-kadang dari pusat dengan keinginan mereka berbeda. Itu yang kita komunikasikan mau nggak, kalau pindah," tambahnya.
Menurutnya motivasi utama calon transmigran adalah meningkatkan kesejahteraan dan faktor tidak memiliki rumah. Jika mengikuti transmigrasi bisa dapat rumah dan pekerjaan dengan harapan meningkatkan kesejahteraan. Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta sudah memanggil para calon transmigran yang masuk daftar tunggu tapi belum menentukan daftar nama yang diberangkatkan karena akan dicek kembali berbagai hal terkait.
"Kita kroscek. Bagaimana pemberangkatan, usia mereka. Jangan sampai ada transmigran yang balik," ujar Erna.
Erna menyampaikan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta bersama DIY juga akan mengecek lokasi transmigrasi pada September untuk memastikan sarana prasarana di lokasi tersedia. Terutama kebutuhan dasar seperti air bersih, fasilitas kesehatan dan pendidikan. Selain itu Pemkot Yogyakarta memberikan uang saku sekitar Rp 10 juta per KK yang mengikuti transmigrasi. Termasuk membekali dengan pembinaan dan pelatihan-pelatihan.
"Kita berikan motivasi, pelatihan pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Jadi tidak hanya menghasilkan pertanian tapi juga memiliki kemampuan bagaimana mengolah hasil pertanian," terangnya.
Salah satu calon transmigran Suwarti warga Keparakan Lor mendaftar transmigrasi karena ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dia mengaku kondisi ekonomi sulit karena susah mencari pekerjaan dan selama ini tinggal di rumah sempit bersama suami dan ketiga anaknya. Kondisi itu membuatnya tertarik mengikuti program transmigrasi.
"Dengan keadaan itu harapan saya ikut transmigrasi itu ada tempat lebih nyaman dan ada lahan yang bisa digarap. Dengan transmigrasi bisa jadi solusi semua," ucap Suwarti dikonfirmasi Selasa (30/7/2024).
Dia tahu program transmigrasi karena sering lihat di you tube. Ia lalu mencari informasi ke Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta dan mendapat penjelasan. Suwarti juga mempersiapkan diri seperti bertanya ke saudaranya saat pulang kampung ke Wonosari terkait cara bertani padi dan kacang.
"Saya anak-anak dan keluarga sudah punya kemantapan ikut transmigrasi. Harapannya bisa lolos (seleksi). Lebih mantap lagi kalau nanti sudah dapat pelatihan-pelatihan," tandasnya.(Tri).