Pandu Sagita Maksimalkan Pantauan Gizi Balita Melalui JSS
MERGANGSAN - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya dalam percepatan penurunan stunting di Kota Yogyakarta. Salah satunya melalui program Pemantauan Terpadu Permasalahan Gizi Balita (Pandu Sagita).
Dimana program Pandu Sagita tersebut menjadi gerakan penyuluhan kesehatan yang dapat memonitoring posyandu terhadap verifikasi dan validasi data penapisan balita stunting yang ada di masing-masing wilayah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani saat memberikan sambutan pada kegiatan ‘Gerakan Jambore Kader Pandu Sagita’ pada hari Jumat (2/7) di Den Nany Resto Yogyakarta.
Emma Aryani juga mengatakan, peran kader posyandu di masing-masing wilayah sangatlah penting dalam mensukseskan program Pandu Sagita tersebut.
“Tentu peran kader kesehatan sangatlah penting. Dimana kader posyandu ini merupakan motor penggerak utama dalam pemantauan balita stunting yang ada di setiap wilayah,”jelas Emma.
Dengan adanya program Pandu Sagita yang diinisiasi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Aan Iswanti ini juga mendukung program penurunan stunting secara Nasional.
Dimana menurut Data Pemantauan Status Gizi melalui Capaian Intervensi Serentak, Kota Yogyakarta per tanggal 30 Juni 2024, nilai prevalensi stunting di angka 10,6 persen.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kader posyandu yang hingga saat ini terus bersemangat untuk ikut menyelesaikan permasalahan stunting di Kota Yogyakarta. Dimana para kader tersebut dengan sukarela memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk melayani masyarakat.
“Terima kasih untuk para kader yang ikut berperan di dalam menjaga balita agar terhindar dari stunting. Semoga, program Pandu Sagita berjalan dengan lancar dan dapat menyelesaikan permasalahan stunting di Kota Yogyakarta,”ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Sugiharti Mulya Handayani, mengapresiasi kekompakan para kader posyandu dalam meningkatkan pengembangan posyandu di wilayah mereka.
“Saya mengapresiasi tekad dan semangat dari para kader yang rela menjadi kader posyandu di masing-masing wilayah. Semoga dengan jerih payah yang dilakukan dapat menurunkan angka stunting di Kota Yogyakarta,”imbuhnya.
Selain itu, Sugiharti juga mendukung penuh program Pandu Sagita sebagai upaya penurunan stunting di Kota Yogyakarta.
Ia berharap, dengan program Pandu Sagita, dapat memaksimalkan kegiatan pemantauan rutin status gizi dan edukasi kader kesehatan melalui aplikasi Pemantauan Permasalahan Gizi Balita (PPGB) yang ada di Jogja Smart Service (JSS).
“Saya berharap, dengan adanya Pandu Sagita ini dapat menambah semangat para kader posyandu. Selain itu, para kader semakin kompak dan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan posyandu di wilayah,”ungkapnya.
Saat ditemui, Ketua Kader Posyandu Lada 3, Indriana yang pada kesempatan ini mendapatkan penghargaan sebagai Posyandu inovasi terbaik di Kota Yogyakarta, mendukung adanya program Pandu Sagita.
Indriana berharap, akan banyak posyandu lainnya yang bisa mengikuti jejak langkahnya dalam membuat inovasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Sangat senang sekali mendapatkan predikat posyandu inovasi terbaik di Kota Yogyakarta. Semoga, posyandu lain bisa mengikuti langkah kami dalam membuat inovasi untuk masyarakat. Semoga dengan program Pandu Sagita ini balita stunting dapat tertangani dengan cepat. Sehingga adanya stunting di wilayah dapat dicegah lebih dini,”katanya. (Hes)