Lomba Festival Tari Ramayana Lestarikan Seni Budaya Puluhan Tahun
MERGANGSAN - Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto membuka secara langsung Lomba Festival Tari Konservasi Ramayana yang digelar di Ramayana Ballet Purawisata, Minggu (4/7). Lomba tersebut diikuti 30 sanggar perwakilan dari wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Diselenggarakannya Lomba Festival Tari Konservasi Ramayana ini dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Ke-48 Ramayana Ballet Purawisata.
Pada kesempatan ini para pecinta seni dan budaya yang terkumpul dalam sanggar tari itu memeriahkan lomba tersebut dengan menggunakan kostum yang menggambarkan karakter dari masing-masing tokoh pewayangan dalam Epos Ramayana seperti Hanoman, Dewi Shinta dan Rama.
“Luar biasa Ramayana Ballet Purawisata selama 48 tahun mampu mempertahankan seni budaya khususnya pada Tarian Ramayana. Dimana tarian ini sudah tumbuh lama dan harus dilestarikan,”jelas Sugeng saat sambutan.
Menurut Sugeng Purwanto cerita Ramayana ini tidak hanya sekadar dongeng belaka, tetapi juga menjadi cerminan dari nilai-nilai luhur seperti kesantunan, kesopanan, dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat khususnya di Kota Yogyakarta.
Pihaknya juga memberikan apresiasi atas ketekunan dan komitmen seluruh anggota Ramayana Ballet Purawisata untuk ikut melestarikan seni budaya yang ada.
“Saya mengapresiasi jerih payah yang dilakukan dalam pelestarian seni dan budaya yang ada. Saya juga meyakini setiap pemikiran manusia adalah budaya dan seni. Sehingga apa yang dilakukan ini menjadi harapan kita bersama untuk melahirkan generasi penerus hingga dikenal oleh mancanegara,”ungkapnya.
Sugeng mengatakan, pemerintah akan mensupport dan ikut mempromosikan Ramayana sebagai salah satu aset budaya yang paling berharga.
Sehingga perwujudan festival ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk ikut peduli terhadap pelestarian budaya yang dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi.
“Kami akan terus mensupport kegiatan untuk pelestarian seni budaya. Sehingga nantinya akan terus lestari dan banyak orang yang datang ke Kota Yogyakarta,”imbuhnya.
Sementara itu, Komisaris Utama Mandira Baruga, Wulan mengungkapkan, Lomba Festival Konservasi Tari Ramayana ini merupakan yang ke tiga kalinya diselenggarakan.
Namun jumlah sanggar yang ikut pada tahun 2024, menjadi jumlah terbanyak dibandingkan dengan tahun 2023 hanya 14 sanggar yang mengikuti kegiatan tersebut.
Menurutnya, konservasi budaya sangatlah penting dilakukan. Karena menjadi salah satu upaya untuk menjaga kelestarian nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan yang telah diwariskan oleh nenek moyang terdahulu.
“Adanya konservasi Ramayana ini adalah semata mata untuk dedikasi dan persembahan kami untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia yang ingin mengangkat Kota Yogyakarta sebagai destinasi kelas dunia,”ujarnya.
Pihaknya menambahkan dengan adanya lomba tersebut, Wulan berharap masyarakat juga akan ikut menikmati Pertunjukan Folklore yang kaya warna dan budaya dan membuka bagi masyarakat umum untuk ikut nonton bareng Ramayana Ballet Purawisata pada tanggal 6 Agustus 2024.
Selain itu, adapun keseruan lainnya Mandira Baruga akan menyelenggarakan Reuni Dangdut Purawisata pada tanggal 8 Agustus 2024. “Semoga rangkaian kegiatan HUT ke-48 Ramayana Ballet Purawisata ini dapat dinikmati dan harapannya dapat menarik perhatian agar wisatawan datang ke Ramayana Ballet Purawisata,”imbuhnya. (Hes)