NATAL BERSAMA PNS KOTA YOGYAKARTA MERIAH, PENDETA FENDI BERUBAH JADI SEMAR
Sekitar 500 PNS dan Karyawan Kristen dari Pemerintah Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanahan, BPS, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Polresta Yogyakarta , dan Kodim 0734 merayakan Natal bersama 2013 di Grand Pasific Yogyakarta, Selasa (21/01/2014). Acara yang bertemakan “Datanglah Ya Raja Damai (Yesaya 9:5)” ini dihadiri Walikota H. Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Imam Priyono DP, serta beberapa tokoh seperti Ketua DPRD Kota Yogya Henry Kuncoroyekti, Wakapolresta Yogya AKBP Agustinus Suprianto, anggota DPRD DIY dan Kota, tokoh lintas agama dan masyarakat.
Walikota Yogyakarta dalam sambutannya mengucapkan selamat Natal 2013 danTahun Baru 2014 dan berharap kepada para karyawan Kristiani di Kota Yogyakarta memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Para karyawan diharapkan pula dapat menghadirkan kedamaian di manapun dia berada, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan sosial kemasyarakatan dengan mengedepankan semangat Segoro Amarto. Walikota mengatakan Kota Yogyakarta telah menghadirkan semangat toleransi yang tinggi diantara sesama manusia. “ Hal ini menjadikan menjadikan Yogyakarta semakin istimewa saja ,” ujar Walikota.
Walikota juga berpesan memasuki tahun politik ini karyawan dan PNS Kota Yogyakarta dapat menyalurkan aspirasi politiknya dengan baik dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan kerja dan tempat tinggalnya masing-masing. “ PNS boleh memiliki pilihan politik yang berbeda, namun harus tetap menjunjung tinggi persatuan,dengan mengedepankan semangat Segoro Amarto” ujar Walikota.
Sementara itu, hikmah natal disampaikan oleh Pendeta Fendi Susanto, dari GKJ Sawo Kembar Gondokusuman Yogyakarta. Pada perayaan Natal Bersama tahun ini sedikit terlihat berbeda, pasalnya, khotbah disampaikanPendeta Fendi dalam bentuk sendratari Ramayana bersama para guru dan siswa SMA Bopkri I Yogya. Pendeta Fendi ikut bergabung dan memainkan karakter Semar. Dalam khotbahnya Fendi mengajak hadirin untuk merefleksikan makna yang tertuang dalam tema. “Mestinya Kristus sudah datang dan tinggal bersama kita. Mestinya kita bisa memproklamirkan diri, hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus yang tinggal di dalamku,“ ujar Fendi.
Dikatakan, dahulu Kristus datang dalam konteks dosa, keterpurukan, dan krisis. Saat ini Ia datang dalam konteks Indonesia, dalam konteks masyarakat yang dihinggapi kemiskinan, kegalauan, depresi, dekadensi moral, bencana alam, pengangguran, korupsi, kelaparan, dan konflik. Bagaimana kita datang dan membawa damai kepada mereka? “Inilah karya Natal bagi kehidupan manusia. Seberat apapun masalah yang kita hadapi, jika Kristus bersama kita maka hal yang berat dapat diubah menjadi berkat. Kita harus hadir untuk membawa damai sejahtera, karena Kristus senantiasa menyertai kita," tegasnya.
Natal Bersama yang dikemas dalam bentuk Sendratari diselingi nyanyian tunggal merupakan persembahan dari seluruh Karyawan PNS Kota Yogyakarta serta didukung penuh oleh para siswa dari beberapa sekolah swasta maupun negeri yang ada di Kota Yogyakarta. Pada kesempatan itu pula dikumpulkan uang persembahan (kolekte) sejumlah lebih dari Rp. 9 juta. Uang hasil persembahan ini diserahkan ke Panti Asuhan Bhakti Luhur di Sumber Lor Kalitirto RT. 01 Rw. 29 Berbah Sleman Yogyakarta.
Panti Asuhan Bhakti Luhur yang diasuh oleh para suster Alma ini menangani khusus orang yang berkebutuhan khusus dari anak berusia 11 bulan hingga lanjut usia. Menurut Suster Maria Rafaela, Alma, jumlah penghuni panti yang dikepalai suster Maria Magdalena Trikurdiati, Alma ini sebanyak 27 orang terdiri dari 7 orang pengasuh (4 biarawati dan 3 awam), usia balita 5 orang, usia sekolah 11 anak, usia remaja dewasa 5, lansia 6 orang. Untuk memenuhi kebutuhan para penghuni para suster melakukan usaha sendiri dan bantuan dari orang lain.
Natal Bersama PNS Kota ini diawali dengan penyalaan lilin Natal oleh Ketua Panitia Chang Wendriaynto, Ketua DPRD Kota Henry Kuntjoroyekti, Wakaploresta AKBP.Agustinus Suprianto, Romo Yohanes Wijaksono, Pr dan Ibu Asisten Umum, Dra. MK. Pontjosiwi. (@mix)