Layanan E-Nglarisi Diharapkan Bisa Perluas Pasar

Umbulharjo – Sepanjang Januari hingga pertengahan Agustus 2024 tercatat Kemantren Jetis menjadi perangkat daerah yang paling tinggi melakukan transaksi pemesanan hidangan makan dan minum di E-Nglarisi, yaitu sejumlah Rp 224.932.000, sementara Gandeng Gendong yang paling banyak menerima pesanan adalah Kencana Boga sebesar Rp 154.222.000.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PKU) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo. Pihaknya mengatakan E-Nglarisi merupakan layanan penyedia jasa jamuan makanan dan minuman untuk kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Yogyakarta di aplikasi Jogja Smart Service (JSS).

“E-Nglarisi sudah berjalan 5 tahun, yang saat ini akan kami lakukan pengembangan dari segi teknis aplikasinya, kemudian pembinaan bagi kelompok Gandeng Gendong juga kurasi bagi Usaha Kecil Mikro (UMK) sebagai penyedia jasa,” katanya pada Senin (19/8/2024) dalam FGD Nglarisi di Ruang Bima Balai Kota.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo.

Pihaknya menyampaikan hingga sekarang terdapat 297 kelompok Gandeng Gendong yang masuk dalam daftar penyedia jasa di E-Nglarisi. Namun memang belum semuanya aktif, ada beberapa yang masih dalam masa pendampingan seperti dari sisi kualitas produk, legalitas, kemasan dan lainnya. Kemudian ada juga yang masuk kategori sudah siap menerima pesanan,” terangnya.

Sejalan dengan itu Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, pengembangan E-Nglarisi sebagai agregator kelompok Gandeng Gendong dapat diperluas dengan mengeksplorasi pasar di luar konsumen OPD Pemkot.

“Ketika sudah berjalan 5 tahun maka sudah saatnya untuk naik kelas, dalam artian kelompok Gandeng Gendong yang saat ini menjadi penyedia jasa di E-Nglarisi bisa dibukakan jalan untuk ke pasar yang lebih luas. Di mana Pemkot sebagai penjembatannya terlebih dahulu melakuan survei apa yang dibutuhkan pasar,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.

Menurut Aman, dengan konsep ekonomi komando yang menyesuaikan perkembangan zaman dapat mengoptimalisasikan E-Nglarisi sebagai agregator untuk kepentingan pemberdayaan dan peningkatan ekonomi juga kesejahteraan kelompok Gandeng Gendong.

“Untuk OPD harapannya bisa semakin mengoptimalkan E-Nglarisi, karena Pemkot berperan untuk memberdayakan Gandeng Gendong juga menjembatani mereka dalam meningkatkan pendapatan dan naik kelas, sehingga tercipta kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Yogya yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu salah satu Gandeng Gendong, pemilik Kencana Boga Fera Indrayani menyampaikan, kehadiran E-Nglarisi lebih mempermudah dirinya juga UMK lainnya dalam menerima pesanan.

“Tentunya ini lebih mempermudah kami dalam menerima pesanan, karena kebutuhan akan hidangan makanan dan minuman di Pemkot itu hampir setiap hari ada. Kemudian E-Nglarisi juga membantu kami mencatat pesanan serta keuangannya. Namun memang E-Nglarisi harus ditingkatkan lagi dari segi teknis dan kebijakannya agar bisa mengakomodir kelompok Gandeng Gendong juga OPD sebagai pemesan,” katanya. (Jul)

Kelompok Gandeng Gendong Nglarisi Kota Yogyakarta.